Site icon Cenderawasih Pos

Pembangunan Ekowisata Mangrove Akan Dilanjutkan Oleh Pemprov Papua Tengah

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Mimika, Yakob Yopi Toisuta. (Foto: Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun). 

MIMIKA – Kepala Dinas Pariwisata, Kabupadayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Mimika, Yakob Yopi Toisuta mengatakan, pembangunan tracking Ekowisata Mangrove di Poumako, Mimika, Papua Tengah dalam tahun ini akan dilanjutkan oleh Pemerintah Provinsi Papua Tengah melalui dinas terkait.

Yakob menerangkan, pembangunan Ekowisata Mangrove di Poumako, Mimika, Papua Tengah kini mencapai 25 persen.

“Itu trackingnya belum selesai. Tahun kemarin dari provinsi telepon saya bilang memang kota masih membutuhkan untuk menyelesaikan tracking. Tahun ini kemarin kita sudah ketemu itu mereka ada bantu,” terang Yakob saat ditemui di sela-sela kesibukannya, Rabu (20/3/2024).

Meski ada bantuan dari provinsi, Yakob berharap kontraktor yang akan digandeng untuk pembangunan lanjutan merupakan kontraktor dari Mimika. Pria yang akrab disapa Yopi ini mengatakan, meski dibantu pemerintah provinsi, Pemkab Mimika juga tidak akan menutup mata.

Dalam tahun ini Pemerintah Kabupaten Mimika telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk pembangunan tracking Ekowisata Mangrove yang rencananya dibangun berbentuk Karaka (Kepiting) tersebut.

Kemudian, untuk estimasi waktu pembangunan ini hingga selesainya disesuaikan dengan besaran anggaran yang dikelola Disparbudpora Kabupaten Mimika setiap tahunnya karena dibangun secara bertahap.

Sementara itu, Ekowisata Mangrove Pomako adalah salahsatu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Ketika berkunjung ke tempat ini, wisatawan akan disuguhkan dengan pesan-pesan unik dan menghibur di sepanjang jalan sekaligus menikmati pemandangan alam yang indah.

Jika di destinasi wisata lain, papan-papan yang terpasang merupakan penunjang jalan, di Ekowisata Mangrove Pomako Timika, papan tersebut bertuliskan kata-kata yang menggelitik. Contohnya “dilarang bawa mantan” yang artinya tidak boleh membawa barang yang sudah tak terpakai atau sampah, “Selamatkan anak bangsa dari bahaya kurang piknik”, hingga ajakan “ayo selingkuh: selamatkan lingkungan hidup” dan “Lupakan mantan nikmati alam”.

Selain itu, pesan-pesan lainnya yang tertulis pada papan-papan tersebut diantaranya, “Jatuh di aspal tidak seindah jatuh cinta” yang bermakna berkendara harus berhati-hati, ada juga “Alam sebagai sarana pendidikan, bukan sekedar petualangan”.

Tahun 2021 lalu, Ekowisata Mangrove ini menjadi salahsatu destinasi wisata yang banyak dikunjungi para atlet, ofisial dan wisatawan karena letak tempat wisata ini berada di salahsatu Kabupaten penyelenggara PON XX Papua 2021.

Lokasi Ekowisata Hutan Mangrove Pomako berjarak sekitar 40 kilometer dari pusat kota Timika, yang dapat ditempuh wisatawan dalam waktu kurang lebih 50 menit bahkan 1 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda empat. Sedangkan jika ditempuh dengan menggunakan sepeda motor dapat memakan waktu sekitar 30 menit bahkan lebih.

Perjalanan dari Timika ke lokasi ekowisata yang dikelola Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mimika, ini relatif nyaman karena jalannya sudah diaspal. Wisatawan dapat menikmati hutan mangrove setinggi 10 sampai 15 meter di kanan kiri jalan.

Terdapat 40 jenis mangrove, dan 27 di antaranya ada dalam kawasan Ekowisata Mangrove Pomako. Saat masuk area ekowisata, wisatawan akan mendengar suara burung berkicau dan menikmati semilir angin. Akses bagi wisatawan di sana berupa jembatan atau titian bakau dari kayu besi sepanjang sekitar satu kilometer.(mww)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version