Site icon Cenderawasih Pos

Tolak Aksi Demo Terhadap YPMAK, Kepala Suku Waa Banti Angkat Bicara

Kepala Suku dan Masyarakat Waa Banti di kediaman Tokoh Pemuda Waa Banti, Jemmy Natkime, (Foto: Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun). 

MIMIKA – Masyarakat Waa Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah dengan tegas menolak rencana aksi demo yang rencananya akan dilakukan oleh kelompok masyarakat terhadap Yayasan Pengembangan Masyarakat Amungme-Kamoro (YPMAK).

Kepala Suku Waa Banti, Agus Natkime menghimbau kepada seluruh masyarakat Amungme, Kamoro dan lima suku kerabat agar tidak terprovokasi oleh kelompok yang mencoba mengintervensi YPMAK.

Agus mengatakan, pihaknya sendiri tak ingin mengintervensi YPMAK namun akhir-akhir ini banyak kelompok yang ingin menunaikan aksi tersebut.

“Kami ini tidak mau mengintervensi YPMAK, tapi banyak kelompok yang beberapa hari ini berusaha memprovokasi terkait YPMAK. Saya melarang keras adanya aksi yang direncanakan itu,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya di Mile 32, Selasa (9/4/24) lalu.

Sebelumnya, ramai diperdebatkan tentang dana kepada masyarakat yang disalurkan oleh PT Freeport Indonesia dan dikelola oleh YPMAK dalam lima tahun terakhir.

  Persoalan ini pun menyebabkan sejumlah pihak yang berencana melakukan aksi demo dalam waktu dekat. Pro dan kontra terkait dengan aksi demo ini tampaknya  ada pihak yang menyetujuinya dan ada juga yang tak ingin itu terjadi.

  Senada dengan Kepala Suku, seorang Tokoh Masyarakat, Maroni Natkime mengatakan, isu yang dibangun beberapa tokoh tersebut akan mempengaruhi masyarakat untuk melakukan hal yang nantinya merugikan orang banyak

“Hal itu sangatlah tidak benar, sehingga keluargabesar Waa Banti menyatakan sikap bahwa hal itu tidak boleh dilakukan,” ungkap Maroni.

Ia melanjutkan, saat ini semua pihak seharusnya duduk bersama dan berdiskusi untuk mencari kandidat yang terbaik untuk menggantikan kepengurusan YPMAK yang hampir berakhir.

Maroni menyebut, pihaknya sangat mendukung upaya PTFI mengontrol dana yang disalurkan melalui YPMAK selama ini.

Mendengar adanya rencana aksi demo tersebut, Tokoh Pemuda Waa Banti, Jemmy Natkime mengaku bahw pihaknya sebagai pemilik hak ulayat yang terkena dampak permanen atas operasional PT Freeport Indonesia tidak ingin mengintervensi program YPMAK.

Namun, kemudian merasa terusik ketika mendengar adanya rencana aksi demo oleh sejumlah tokoh dan masyarakat terhadap YPMAK.

Jemmy menilai, omongan para tokoh tersebut justru memprovokasi masyarakat untuk melakukan aksi demo terhadap YPMAK.

“Kami tolak rencana aksi itu,” tegas Jemmy.

“Intinya kami tolak rencana aksi oleh oknum tokoh dan masyarakat itu. Kalau memang terjadi demo, maka oknum-oknum itu harus diamankan dan diperiksa karena telah memprovokasi masyarakat,” pungkasnya. (mww)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version