Site icon Cenderawasih Pos

Pasar Murah, Masyarakat Bahagia, Pedagang Kecil Mengeluh

Operasi pasar murah di eks Lapangan Pasar Swadaya Timika (Lapangan Pasar Lama), (Foto: Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun). 

MIMIKA – Pelaksanaan pasar murah di Kabupaten Mimika dalam dua tahun terakhir terus dilaksanakan pemerintah daerah dengan dalih menekan laju inflasi.

Pelaksanaan pasar murah ini digelar oleh dua organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Mimika, yakni Dinas Ketahanan Pangan dengan nama Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Disperindag dengan nama Pasar Murah.

Pelaksanaan pasar murah ini melibatkan berbagai distributor besar di Mimika dari berbagai komoditas, mulai dari Bulog hingga distributor sembako lainnya yang kemudian dijual dengan harga paling murah di bawah harga pasar.

Di tanah Papua, khususnya di Kabupaten Mimika, operasi pasar murah seolah menjadi trendi untuk menekan inflasi dan menjaga stabilisasi pasokan serta harga pangan. Namun, hal ini tentu sangat berdampak pada omset para pedagang kecil di pasar lantaran masyarakat berbondong-bondong berbelanja di pasaran.

Sejumlah pedagang di Pasar Sentral Timika, saat ditemui, Kamis (7/3/2024) mengaku, kegiatan itu diakuisi cukup efektif meredam inflasi. Namun, makin hari dianggap menindas pedagang kecil karena barang dagangan yang yak kunjung laku.

Mama Ece merupakan salah satunya yang sangat merasakan dampak dari pelaksanaan pasar murah.  Ece mengeluhkan pelaksanaan pasar murah yang hampir setiap komoditasnya diambil dari distributor besar tanpa melibatkan pedagang kecil di pasar.

Menurut Ece, mungkin lebih baik pemerintah dapat memboyong barang arang milik pedagang kecil di pasar untuk dijual kembali di pasar murah. Dengan begitu, pedagang di pasar juga dapat meraup keuntungan.

“Kita pedagang yang di dalam pasar yang rusak. Kalau yang dulu boleh, kita punya barang-barang semua diborong baru dijual murah di sana. Kalau sekarang langsung dengan bos-bos besar (Distributor),” ungkap Mama Ece.

Ece menyebut, sebelum adanya pelaksanaan pasar murah, pendapatan yang ia raup per harinya bisa mencapai Rp5 juta, namun semenjak adanya pasar murah pendapatannya turun hingga Rp2 juta per harinya. Dari pendapatan itu harus diolah untuk modal, pembayaran retribusi pasar dan kebutuhan lainnya.

Kemudian, Ayudin, seorang pedagang lainnya menilai, upaya pemerintah untuk menekan inflasi serta menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan ini tentu sangat baik sehingga masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

Namun, ia menilai, dampak dari pasar murah mengakibatkan pedagang kecil di pasar sepi penjualan. Oleh karena itu. Ia berharap agar pasar murah boleh digelar namun tidak sering-sering dilaksanakan. “Memang program pemerintah bikin begini supaya harga stabil tapi kita pedagang kaki lima juga kena. Mudah-mudahan harga stabil seperti biasa lah,” tutup Ayudin. (mww)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version