Site icon Cenderawasih Pos

Pastikan Anggaran untuk Pengentasan Kemiskinan Ekstrim dan Stunting

PJ Bupati Jayawijaya saat melaksanakan Rapat bersama dengan OPD di Ruang Rapat Bupati untuk melihat ketersediaan anggaran penanganan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrim (foto:Denny/ Cepos)

WAMENA – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya saat ini sedang memastikan ketersediaan anggaran bagi pelayanan mendasar yang menjadi atensi pemerintah pusat khususnya penanganan stunting yang harus diturunkan hingga 14 persen dan pengentasan kemiskinan ekstrim yang merupakan bagian dari keberpihakan kepada masyarakat.

PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM menyatakan, pemerintah Kabupaten Jayawijaya mendorong agar bagaimana keberpihakan masyarakat utamanya untuk pengentasan kemiskinan Ekstrime dan penanganan stunting  dengan memastikan alokasi anggaran keberpihakan terhadap masalah ini.

“Sudah kita rapatkan dengan kepala OPD, dan sudah disepakati kegiatan yang tidak diprioritaskan ini akan dialihkan untuk pemenuhan pengentasan kemiskinan ekstrim dan penanganan stunting, ini yang kemudian kita rencanakan agar Bappeda dan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah untuk memastikan ketersediaan anggaran itu,”ungkapnya Rabu (17/1) kemarin.

Tumbo juga memastikan jika program ini bakal disosialisasikan kepada masyarakat dalam rangka transparansi pengelolaan APBD TA 2024 supaya nanti pembagian tugasnya untuk OPD dan pemerintahan kampung itu jelas agar bisa dikawal bersama –sama sampai benar –benar tuntas.

“Sudah kita bicarakan dan diskusi bersama terkait penanganan stunting ini disebabkan karena kurangnya gizi  sehingga diharapkan penanganannya akan di formulasikan sesuai dengan kebutuhan kadar gizi oleh dinas kesehatan untuk mengatur menu untuk bayi, Balita dan ibu hamil,”jelasnya.

Kata Pj Bupati Jayawijaya, untuk tahun ini pihaknya telah merencanakan untuk membangun dapur sehat di lokasi –lokasi distrik yang terdapat angka stunting disana yang akan di kolaborasikan dengan puskesmas yang bertugas disana, guna memberikan dukungan untuk penanganan stunting.

“Ini namanya program kegiatan yang disinergikan, kolaborasi antara 21 Dinas Teknis baik kegiatan penanganan kemiskinan ekstrim dan stunting maupun dari sisi anggaran, jadi pelaksanaannya harus focus  dan juga anggarannya sehingga output dari pengeluaran APBD ini bisa selesaikan masalah ini,”kata Sumule Tumbo

Ia juga mencontohkan dari PUPR dalam penanganan stunting mempersiapkan sanitasi dan air bersih untuk masyarakat, ini yang harus di integrasikan bersama untuk focus tuntas pelaksanaannya dan apa yang ingin dicapai bisa direalisaikan

“Untuk program stunting ini memang perlu 21 OPD ini saling mengambil peran untuk bisa menyelesaikan tugas ini dan tidak hanya satu dinas saja yang menyelesaikannya karena ini bagian dari penanganan bersama,” tutupnya. (jo).

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version