Site icon Cenderawasih Pos

Diduga Terpelesat, ABK Kapal Cumi Hilang Terbawa Arus Kali Kumbe

Petugas  Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke bersama Polairud Polres Merauke saat melakukan upaya pencarian atas  laporan  kecelakaan tenggelamnya seorang ABK KM Merpati, Minggu, (22/1),kemarin.   (FOTO: SAR Merauke  for Cepos)  

MERAUKE – Diduga karena terpeleset dan jatuh ke dalam sungai yang sedang surut di Kali Kumbe, Distrik Malind Merauke, seorang ABK kapal cumi yakni  KM Merpati GT 60 bernama  Rudi (25)  berKTP Bogor, Jawa Barat dinyatakan hilang tenggelam.

Humas  Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke Darmawan, dalam keterangannya , Minggu (22/1) menjelaskan, peristiwa naas ini dialami korban Sabtu (21/10) sekitar 17.20 WIT.    ‘’Kejadian ini secara rinci dilaporkan oleh kapten KM. Merpati pada Pos Polairud  Kumbe Merauke sekitar  pukul 21.40 WIT.

Kemudian oleh Kepala Pos Polairud Kumbe, Syafrudin, perihal ini kemudian  diteruskan ke kami Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke yang laporannya diterima sekira pukul 23.50 WIT  untuk ditindak lanjuti,’’ kata Darmawan.

  Sekira pukul   00.10 WIT, sebanyak 6  personel siaga rescue diberangkatkan ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian dengan lokasi kejadian berada di koordinat  08°21’907″ S – 140°14’879″ E atau sejarak 2.2 KM garis lurus dari bibir muara sungai Kumbe ke arah hulu.

Dikatakan, dalam laporannya di Posairud  Kumbe, kapten kapal menceritakan kembali kronologis kejadian yang disaksikan langsung oleh saksi mata, salah satu ABK-nya atas nama Rizky. Saat itu, pukul 17.20 WIT,, saksi Rizky ditanya oleh korban akan keberadaan rekan mereka yang lain yang  bernama Riko sembari berjalan ke samping kapal. Saat itu, korban  hendak mandi.

Namun tidak berapa lama, saksi Rizky  melihat korban Rudi sudah berada di air sungai yang kondisinya tengah surut dengan arus cukup kencang. Saksi melihat korban berusaha berenang, namun karena kondisi air surut yang cukup kencang akhirnya korban terbawa arus.

Kapten kapal kemudian   memerintahkan kepala Kamar Mesin  untuk menghidupkan mesin dan sebagian ABK melepas tali jangkar dan langsung melakukan pencarian. Namun karena pencarian tidak membuahkan hasil, kecelakaan ini kemudian dilaporkan ke petugas di darat.

‘’Tim SAR gabungan mempergunakan perahu karet untuk melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian dan juga  Aqua Eye, sonar pemindai di bawah permukaan air,’’ terangnya.  Namun upaya pencarian tersebut belum membuahkan hasil  operasi SAR masih dilakukan dengan luasan area pencarian 0,63 KM2.  ‘’Cuaca dilapangan berawan dengan kecepatan angin mencapai 35 km/jam. Tim SAR gabungan dalam operasi SAR kali ini terdiri dari personil Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke, Pos Polairud   Kumbe, Posmat Lantamal XI Merauke, ABK KM Merpati dan masyarakat setempat,’’ pungkasnya. (ulo/tho)

Exit mobile version