MERAUKE– Mama-mama pedagang asli Papua melakukan aksi demo damai ke Kantor Majelis Rakyat Papua Selatan (MRPS) yang berada di Jalan Raya Mandala sekitar depan Markas Komando Polisi Meliter (POM) Merauke, Senin (18/03/2024), kemarin.
Aksi demo ini dimulai dengan melakukan longmarch dari Lapangan Monumen Kapsul Waktu menuju Kantor MRPS dengan membawa sebuah spanduk bertuliskan Ikatan Pedagang mama-mama asli Papua, pemerintah tidak boleh serampangan terkait pasar untuk mama asli Papua.
Setelah sampai di Kantor MRPS sekitar pukul 11.40 WIT, mama-mama pedagang asli Papua tersebut diterima Ketua MRPS Damianus Katayu dan unsur pimpinan MRPS serta anggota MRPS lainnya.
Ketua MRPS Damianus Katayu sempat menawarkan kepada pedagang mama-mama asli Papua tersebut untu masuk kedalam ruangan, namun hanya perwakilan saja mengingat ruangan yang terbatas. Namun pedagang mama-mama asli Papua tersebut menolak dan tetap diluar karena semua ingin mendengarkan percakapan yang dilakukan antara pedagang mama-mama asli Papua tersebut dengan pihak MRPS.
Ketua Aksi Demo yang tergabung dalam Ikatan Pedagang Mama-Mama Asli Papua tersebut Milka Balagaize, membacakan aspirasi dan tuntutan dari pedagang mama-mama asli Papuia tersebut setebal kurang lebih 3 lembar yang inti pertamanya, pedagang mama-mama asli tersebut kurang diperhatikan oleh Pemerintah diantaranya pemberian bantuan yang bersumber dari dana Otsus namun selama ini mengaku tidak mendapatkan bantuan dikucurkan tersebut.
Selanjutnya, pedagang mama-mama asli Papua ini juga menyatakan menolak Pasar Pedang Mama-Mama Asli Papua yang sedang di bangun di sekitar perumahan Blorep. Alasan mereka menolak pembangunan pasar di Blorep tersebut diantaranya karena jauh dari pemukiman dan keramaian, sehingga pedagang mama-mama asli Papua mengkuatirkan jualan mereka nantinya tidak laku. Apalagi, letak pasar tersebut bukan jalur angkutan umum. Selain itu, para pedagang mama-mama asli Papua ini menilai bahwa petak yang dibangun untuk satu pedagang terlalu kecil untuk menaruh dagangan mereka.
Karena itu, para pedagang mama-mama Papua ini mendesak MRPS agar memperhatikan para pedagang mama-mama asli Papua ini dengan mencari lokasi yang tepat bagi pedagang mama-mama Papua. Selain itu, meminta agar segera mengaktifkan pasar yang dibangun di belakang SMPN 2 Merauke untuk pedagang mama-mama asli Papua. Sementara pasar yang dibangun di Bloreb tersebut dijadikan sebagai tempat untuk pelatihan kerajinan dan keterampilan bagi pedagang mama-mama asli Papua.
Milka Bagaize menambahkan bahwa pihaknya datang ke MRPS tersebut karena MRPS adalah lembaga kultural presentatif yang didirikan dan diakui oleh negara untuk memperjuangkan hak-hak orang asli Papua khususnya pedagang mama-mama asli Papua. ‘’Kami pikir, kami datang di tempat yang tepat,’’ katanya.
Ketua MRPS Damianus Katayu yang menerima aspirasi yang disampaikan tersebut menjelaskan menerima aspirasi ini untuk dibahas bersama dengan pimpinan dan anggota MRPS untuk ditindaklanjuti ke pemerintah. (ulo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos