MERAUKE– Pemerintah Provinsi Papua Selatan siap untuk memanggilmanagemen Telkomsel terkait dengan masalah keluhan masyarakat menyangkut layanan 4G diwilayah tersebut.
‘’Nanti kita panggil pihak pimpinan PT Telkomsel ya baru kita tanya persoalannyaapa sehingga terjadiseperti yang masyarakat sampaikan. Karena kita perlu mendengarkan secara langsung, mungkin ada kendala yang dihadapimereka dan kalau bisa nanti dibantu kitabisa coba bantu mengatasi masalah tersebut,’’ kataPjGubernur Papua Selatan Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT saatmendengarkan keluhan masyarakat Bade terkait layanan Telkomsel di wilayah tersebut.
Diketahui bahwa layanan Telkomsel 4G di Bade tersebut sangat lelet. Bahkan nyaris tidak bisa digunakan. Hal ini membuat pihak ketigamasuk dengan menjual voucer wifi yang harganya jauh lebih mahalk. Dimanauntuk harga voucer Rp 50.000 informasinya dapat digunakanselama 7 jam . Faktanya, bisa hanya 2-3 jam sajavoucernya sudah habis.
‘’Kalau saya disini,sebulan bisa habissampai Rp 700 ribu untuk belivoucer wifi. Padahal, tidak pakai sepanjang hari. Hanya karena pekerjaan yang berkaitan dengan pelaporan, sehingga terpaksa saya harusbelivoucer wifi tersebut,’’ kata seorang wargayang bergerak di bidang jasa konsultan. Sementara itu, sekolah-sekolah yang ada di Bade tersebut mengeluh, karena tidak dapat menggunakan paket data, kecuali membelivoucer fiwi.
‘’Tapi, distrik-distrik pemakaran dari Edera, justruinternetnya lancar. 4G bagus. Tapi, Bade ini sebagai distrik tertua justru internetnyadibuat begini,’’ kata Kepsek SD YPPK Santo Yohanes Don Bosco Bade Mathias Watratan, S.Pd.
PjBupati Mappi Michael R. Gomar, S,.STP, M.Si, mengaku sudah beberapa kali menyurat ke pihak Telkomsel terkait dengan masalah jaringan 4G di Bade tersebut, namun sampai sekarang belummendapat tanggapan. ‘’Masalah jaringan ini juga terjadidi beberapa tempat diMappi,’’ pungkasnya. (ulo)