Site icon Cenderawasih Pos

Perempuan Papua Sudah Oke, Mampu Meraih Jabatan Strategis di Semua Lini

Meski banyak kaum wanita  yang meraih jabatan strategis, setara dengan kaum pria, namun masih banyak yagn berjuang  multi tugas, sebagai seorang ibu yang juga harus mencari nafkah, seperti berdagang/jualan di pasar. (foto:Dok/Cepos)

Perjuangan “Para Kartini” Untuk Kesetaraan dan Eksistensi di Tengah Masyarakat

Tiap 21 April, masyarakat di Indonesia memperingati Hari Kartini, pejuang emansipasi kaum wanita yang tetap relevan hingga saat ini. Sebab, banyak tantangan dan persoalan yang dihadapi kaum perempuan dalam upaya menunjukkan peran dan eksistensinya di tengah masyarakat, termasuk di Kota Jayapura.

Laporan: Jimianus Karlodi & Robert Mboik

Perjuangan kaum wanita yang telah berhail menunjukkan peran di tengah masyarakat, bahkan menjadi penentu kebijakan, memang bukan hal langka. Hal ini, terbukti kaum perempuan di Papua, khususnya di Kota Jayapura ini sudah mampu menunjukkan bahwa mereka tidak kalah dengan kaum pria.

    Justru sentuhan kepimpinan seorang wanita, sering dinilai lebih punya integritas. Tak banyak atau tak mudah digoda, sebagaimana godaan yang dihadapi oleh kaum lelakai,  seperti harta, wanita dan tahta (kekuasan).

Nerlince Wamuar Rollo (foto:Jimi/Cepos)

   Kaum wanita di Kota Jayapura banyak yang sudah menduduki tempat strategis, seperti halnya Bank Papua yang kini direkturnya dijabat wanita, yakni Yuliana Yembise. Perempuan Papua juga mampu meraih gelar Profesor, juga seperti Yohana Yembise dan juga Vence Tebay yang baru dikukuhkan sebagai guru besar Uncen. Dan masih banyak lagi kaum wanita yang lebih berprestasi dan dipercaya  dibanding kaum pria.

  Seperti halnya Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) yang kini dijabat seorang wanita, Nerlince Wamuar Rollo. Budaya masyarakat Papua yang lebih mengarah kepada Patrilineal merupakan sistem kekeluargaan yang menarik garis keturunan pihak laki-laki atau ayah, juga menjadi tantangan tersendiri dalam proses pemilihan Ketua MRP beberapa waktu lalu, sehingga sempat harus diskors karena ada pro dan kontra, namun  akhirnya  tetap Nelince Wamuar terpilih jadi ketua.

  Karena itu, terkait dengan Hari Kartini ini,   Ketua Majelis Rakyat Papua (MRP) Nerlince Wamuar Rollo mengatakan momentum Hari Kartini yang jatuh pada Minggu (21/4) lalu  menjadi momentum pengingat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan.

   Mewakili MRP, Nerlince menyampaikan suka citanya, dengan adanya Hari Kartini ini menjadi momen bagi perempuan-perempuan di Indonesia terkhususnya di Papua untuk menjadi perempuan yang tanguh, berjuang melanjutkan mimpi-mimpi Raden Ajeng Kartini.

   Nerlince menyampaikan terkhusus untuk perempuan Papua untuk tidak duduk diam, dirinya mengajak perempuan untuk terus berjuang merebut posisi-posisi yang ada, agar perempuan juga bisa setara dengan laki-laki.

   Menurutnya dengan adanya Emansipasi Wanita yang didirikan oleh R A Kartini, merupakan peluang bagi perempuan yang ada di Indonesia terkususnya Papua untuk terus berjuang dan berusaha agar wanita juga bisa menentukan nasibnya sendiri.

  “Hari Kartini ini menjadikan tonggak penting bagaimana impian Kartini menjadikan perempuan-perempuan mampu menentukan nasibnya sendiri, Kemudian bagaimana perempuan-perempuan punya cita-cita untuk mewujudkannya,” kata Nerlince kepada Cenderawasih Pos, Senin (22/3/4).

   Ia mengaku selama ini di Papua ada image  buruk terhadap adat dan budaya, akan tetapi kata Nerlince di MRP keputusan bagian adat Papua ada dua orang  merupakan Perempuan semua.

   “Itu artinya kami perempuan-perempuan Papua juga sudah oke, ada di semua lini, itu berarti adat memberi kami peluang besar juga,” terangnya.

   “Tetapi kembali lagi bahwa perempuan Papua jangan lagi kita lupa bahwa kita adalah perempuan papua yang dididik dari adat dari kampung, walaupun kita menjadi apa saja wanita karier, yang orang bilang hebat,” tambahnya.

   Nerlince juga sampaikan walaupun  menjadi wanita hebat, dirinya tetapi rendah hati dan tetap setia kepada adat. Sebagai contoh Nerlince sampaikan kalau pulang kampung dirinya tetap menjadi wanita adat.

   Ia juga sampaikan sebagai seorang istri Nerlince tetap melayani sang suami dan anak-anak untuk siapkan sarapan, makan siang, maupun malam. “Walaupun menjadi perempuan yang hebat, tangung jawab sebagai istri tetap!, jadi pagi harus bikinkan sarapan untuk suami dan anak-anak, siang pikir makan apa begitu juga malam,” jelas Nerlince.

  Secara terpisah, Penjabat Walikota Jayapura, Frans Pekey sangat mengapresiasi peran kaum wanita di kota Jayapura sejauh ini. Terutama dalam mengisi pembangunan di wilayah kota Jayapura dalam berbagai sektor.

   Kaum perempuan pada zaman RA Kartini hidup dalam dunia yang serba dibatasi,  sehingga terasa seperti ada dalam kegelapan. Sehingga kemudian lahirlah tokoh emansipasi wanita Raden Ajeng Kartini. Dia telah menjadi perintis untuk memperjuangkan derajat kaum wanita di Indonesia supaya bisa setara dengan peran  kaum laki-laki.

   “Mungkin hari ini kita tidak merasakan, karena kita lahir di era dan zaman yang berbeda. Era atau zaman yang sudah merdeka. Tetapi kita bisa membayangkan betapa, sulitnya apa yang dirasakan oleh kaum perempuan pada zaman itu” ujar Pekey.

   Karena itu tiada lain selain bersyukur, dan berterima kasih kepada mama Raden Ajeng Kartini. Pertanyaannya setelah sudah ada pada, zaman terang,  dari sebelumnya ada di zaman gelap, apakah semua perempuan di berbagai tempat, di setiap kalangan, lapisan sudah menikmati terang itu, atau merasakan kesetaraan. Pun mendapatkan kesempatan, kebebasan bahkan sampai kepada kesejahteraan yang diinginkan.

  “Itu  pertanyaan yang menjadi refleksi bagi kita semua, khususnya Kartini Kartini di masa kini”katanya.

  Ketua dharma wanita Kota Jayapura, Ny. Merry M. Marini Awi, mengungkapkan, pada momen peringatan hari Kartini ini,  pihaknya ingin mengajak seluruh kaum perempuan di kota Jayapura supaya bangkit, maju bersama-sama melaksanakan perannya sebagai perempuan di era digital bermartabat, mandiri, tangguh melakukan kegiatan yang positif demi kemajuan perempuan di kota Jayapura.

   “Peran perempuan di kota Jayapura sangat aktif sekali karena itu,  kami patut memberikan apresiasi dan sangat bangga sekali terutama di kota Jayapura kita bisa lihat bersama-sama peran perempuan diberikan ruang dan kesempatan oleh pemerintah kota Jayapura.  Untuk dapat mengapresiasikan seluruh talenta yang ada pada dirinya untuk bisa berperan serta aktif di dalam pembangunan, terutama di Pemerintah Kota Jayapura.

   Meski banyak yang sudah menduduki jabatan strategis, namun banyak juga wanita yang harus banting tulang, bekerja keras sebagai wanita super. Tidak hanya melahirkan, dan mengasuh anak, banyak juga para wanita ini harus bekerja mencari nafkah menghidupi keluarga. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version