Site icon Cenderawasih Pos

Rindu Kumpul Bersama Keluarga, Kevin Selalu Ingat Saat Dibelikan Baju Natal

Keseruan anak-anak Panti Asuhan Pelangi Jayapura saat bermain di halaman panti, Senin (18/12). (foto:Karel/Cepos)

Keseruan anak-anak Panti Asuhan Pelangi Jayapura saat bermain di halaman panti, Senin (18/12). (foto:Karel/Cepos)

Kisah Haru Kerinduan Anak-anak Panti Asuhan Pelangi Jayapura Menyambut Natal (Bagian-1)

Hari Natal merupakan momen bagi umat Kristen untuk berkumpul bersama keluarga merayakan lahirnya Sang Juru Selamat. Namun tidak bagi anak-anak Panti Asuhan Pelangi Jayapura, yang tidak bisa merasakan hangatnya pelukan keluarga pada momen Natal. Bagaimana kisah Natal anak-anak Panti Asuhan Pelangi Jayapura? Berikut laporannya.

Laporan: Karel, Jayapura

PANAS terik matahari, Senin (18/12) siang tidak menyurutkan keceriaan anak-anak di Panti Asuhan Pelangi Jayapura bermain. Mereka terlihat asyik bermain di bawah pohon mangga yang berada di halaman Panti Asuhan Pelangi yang berada di belakang Mapolsek Abepura.

Anak-anak Panti Asuhan Pelangi ini semuanya berasal dari ebrbagai daerah di tanah Papua.
Mereka terpaksa dititipkan oleh orang tua maupun keluarga lantaran keterbatasan ekonomi. Namun ada juga yang sudah yatim piatu, salah satunya Kevin Maunda.

Bocah yang berasal dari Waris Kabupaten Keerom ini, sudah ditinggal ibunya sejak masih kecil. “Ibu saya sudah meninggal dunia sejak saya masih kecil. Sedangkan bapak tahun 2018 dipanggil Tuhan,” ucap Kevin saat ditemui Cenderawasih Pos, Senin (18/12).

Sejak ditinggal ayahnya tahun 2018 atau sekira lima tahun yang lalu, oleh keluarganya Kevin dititipkan di Panti Asuhan Pelangi.

Selama diasuh di Panti Asuhan Pelangi, sudah tiga tahun Kevin mengaku tidak pulang ke kampungnya di Waris. Bahkan dirinya juga sudah sangat jarang berkomunikasi via telepon dengan keluarga.

Sejak menjadi yatim piatu, Kevin mengatakan moment berkumpul dengan keluarga saat Natal tak pernah lagi dia rasakan. Rasa rindu untuk berkumpul bersama keluarga utamanya ayah dan ibunya saat moment Natal terpaksa harus dikuburnya.

“Seperti anak-anak pada umumnya, kami juga pada moment natal seperti ini, punya kerinduan berkumpul dengan keluarga,” ucap Kevin yang saat ini duduk di kelas 8 SMP YPK Hedam.

Jangankan berharap berkumpul bersama keluarga merayakan Natal, mendapat kado Natal dari ayahnya seperti yang dulu pernah dia alami, bagi Kevin sangat mustahil.

“Mama saya meninggal sudah lama, sementara bapak baru meninggal tahun 2018 lalu. Jadi moment Natal seperti ini, saya hanya bisa berdoa semoga mama dan bapak boleh hodup tentram di surga,” tuturnya.

Sebelum ditinggal pergi menghadap Sang Pencipta, Kevin mengaku memiliki banyak moment-moment bahagia bersama ayahnya saat Natal. Saat menjelang Natal, kevin mengaku selalu dibelikan baju dan sepatu baru oleh ayahnya. Sayangnya moment Natal tersebut, saat ini hanya tinggal kenangan bagi Kevin.

Setelah ayahnya meninggal dunia tahun 2018, oleh keluarganya Kevin terpaksa dititipkan di Panti Asuhan Pelangi. Masalah ekonomi keluarga diakui Kevin yang membuat keluarganya terpaksa menitipkan dirinya di panti agar dirinya bisa tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik.

Sejak diasuh di Panti Asuhan Pelangi, Kevin membiasakan diri menyatu dengan teman sebaya yang berasal dari berbagai perbedaan karakter. Namun seiring berjalannya waktu merekan akhirnya boleh menyatu bag keluarga kandung yang beda rahim

“Kami sudah seperti saudara sendiri. Namun saat moment Natal seperti ini yang selalu terasa berat. Karena saya rindu bertemu dengan keluarga yang ada di Waris Kabupaten Keerom,” tutupnya. Bagaimana kisah anak Panti Asuhan Pelangi Jayapura lainnya dalam moment Natal seperti saat ini ? Ikuti kelanjutannya pada edisi Kamis (21/12). (Bersambung)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version