Site icon Cenderawasih Pos

Tinggal Berharap Pemasukan dari  Retribusi Los dan Kamar Mandi

Sejumlah angkot  yang parkir menunggu penumpang di terminal Ekspo Waena beberapa waktu lalu. (foto:Dok/Cepos)

Melihat Pemasukan UPT Terminal Ekspo Waena  Pasca Tak Ada Lagi Retribusi Angkutan

Sejak awal tahun 2024, Pemerintah melalui Dinas Perhubungan sudah tak lagi menarik atau menhapus retribusi  bagi angkutan kota atau Angkot yang masuk Terminal. Tentu hal ini untuk meringankan beban sopir angkot, namun di satu ada sumber pendapatan yang hilang bagi pengelola terminal. Lantas retribusi apa yang masih bisa ditarik dari Terminal.

JAYAPURA: Jimianus Karlodi_Jayapura

Di wilayah Kota Jayapura memang ada sejumlah terminal yang biasa digunakan untuk angkutan umum menurunkan maupun menaikkan penumpang. Seperti halnya di Terinal Kelas I Entrop, Terminal Mesran, terminal pasar youtefa maupun terminal batas kota di Ekspo Waena.

  Keberadaan fasilitas umum ini, tadinya memang menjadi salah satu potensi sumber bagi pendapatan asli daerah. Namun seiring kebijakan pemerintah yang tak lagi memungut retribusi bagi kendaraan angkutan yang masuk terminal, maka harus cermat dalam melihat potensi PAD yang bisa dikelola. Termasuk terminal di batas kota Waena.

Kepala UPT Terminal Tipe B Expo Waena, Muhamad Tamrin. (foto:Jimi/Cepos)

  Kepala UPT Terminal Tipe B Expo Waena, Muhammad Tamrin mengatakan pengelolahan Terminal Tipe B Expo Waena hingga kini berjalan dengan baik. Semua fasilitas pendukung di dalam terminal kini masi digunakan.   

  Dia menjelaskan untuk retribusi yang didapat pihaknya itu bersumber dari retribusi bulanan los atau kios yang ada didalam terminal itu. “Untuk fasilitas yang ada, memang kami di terminal ini ada retribusi. Jadi retribusi itu, retribusi los, terus retribusi kamar mandi,” kata Tamrin kepada Cenderawasih Pos, Selasa (12/6)..

  Lanjut Tamrin, untuk biaya sewa los atau kios itu bervariasi tergantung ukurannya. Dia pun menjelaskan untuk los B dengan biaya sewa Rp 270 ribu per bulannya, kemudian untuk los C dengan biaya Rp 180 ribu per bulan. Itu telah berlaku sejak 2023 yang lalu.

  Tidak hanya itu, Ia juga menyampaikan untuk retribusi dari kendaraan yang masuk kedalam terminal tersebut sekarang sudah ditiadakan. Untuk itu kendaraan roda empat atau angkotan umum yang masuk ke dalam terminal tersebut tidak dipungut biaya sejak awal tahun 2024.

  “Untuk retribusi atau tarif kendaraan yang masuk kedalam terminal baik itu roda empat maupun roda dua sudah tidak pungut biaya lagi, sejak awal tahun ini, dilarang sama Bapenda,” ungkapnya.

  Menurut Muhammad Tamrin, sebelumnya pada tahun  2023 yang lalu, pihaknya masih mengenakan tarif bagi kendaraan yang masuk ke dalam terminal itu. Dimana tarif satu hari per mobil berjumlah Rp 5000. Padahal waktu itu kata dia jumlahnya cukup besar untuk membantu pendapatan asli daerah dengan total Rp 9 juta per bulan.

    Terkait masalah tarif itu pihaknya telah membahasnya dengan pihak terkait. “Kita dulu bersama instansi terkait bahas masalah ini , jadi per kendaraan roda empat itu Rp 5000 per hari, terus untuk kendaraan roda dua atau motor Rp 2000 per harinya,” terangnya.

   Karena dilarang, kata Tamrin, sekarang untuk tarif untuk kendaraan yang masuk sudah di tiadakan lagi. Sekarang pihaknya hanya mendapatkan retribusi dari sewa los atau kios saja. Sementara untuk kamar mandi (WC), menurut Tamrin, pihaknya juga sudah tidak memungut biaya lagi. Ada pun kendala yang Ia tidak sebutkan dalam pengambilan retribusi tersebut.

   Terkait dengan fasilitas yang ada di terminal tersebut Tamrin katakan masih dalam keadaan baik-baik saja. Hanya saja ada beberapa bagian tertentu yang kondisinya sudah tidak bisa digunakan dikarenakan tidak dirawat baik. Tetapi ada beberapa fasilitas didalam terminal tersebut masih dalam tahap proses perbaikan atau sementara di renovasi.

   Di sisi lain dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi pada Selasa (11/6) dan Rabu (12/6), tampak di beberapa bagian terminal tersebut tampak rusak, kotor dan sedikit kumuh seperti tidak dirawat  dengan baik. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Exit mobile version