Site icon Cenderawasih Pos

Tetap Berjualan Meski Sudah Ada Larangan

Sejumlah lapak pedagang di Pasar Youtefa kota Jayapura, kembali didirikan di area yang dilarang, Kamis (4/7) kemarin. (foto:Mboik Cepos)

Melihat Kembali Pasar Youtefa Pasca Penertiban Tempat Jualan

Tuntutan ekonomi membuat para pedagang kembali berjualan di tempat yang telah terlarang. Ya, tak ada pilihan lagi kecuali pemerintah menyediakan tempat yang “strategis”di Pasar Youtefa.

Robert Mboik

Pasca penertiban terhadap pasar Youtefa  dan Pasar Otonom Kotaraja, pemerintah Kota Jayapura dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah menempatkan papan peringatan kepada para pedagang untuk tidak lagi berjualan di area-area yang sudah dilarang secara khusus di tempat-tempat yang sudah ditertibkan beberapa waktu lalu.

Pantauan media ini,  Kamis (4/7) kemarin aktivitas pedagang kaki lima di Pasar Youtefa  tepatnya di jalan masuk pasar yang sebelumnya ditertibkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jayapura itu,  kini sudah dibangun lapak-lapak baru.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Jayapura,  Robert LN Awi belum lama ini mengatakan pihaknya menempatkan papan pengumuman agar tidak ada lagi dibangun lapak-lapak.

“Kami menempatkan papan bicara berisi larangan bagi para pedagang untuk tidak lagi mendirikan bangunan atau lapak-lapakdi area-area yang sudah diterbitkan beberapa waktu lalu,”ujarnya.

Pihaknya berharap dengan adanya penempatan papan peringatan bagi para pedagang di pasar Youtefa  maupun Pasar Otonom, Kotaraja, masyarakat bisa mematuhi untuk tidak berjualan di area-area tersebut.

Pasalnya keberadaan para pedagang kaki lima yang berada di jalan masuk pasar  Youtefa  dan Jalan Utama pasar otonom telah menyebabkan kemacetan dan mengganggu lalu lintas masyarakat yang ingin belanja di pasar pasar itu.

Sementara itu  salah satu pedagang yang enggan namanya dikorankan kepada Cenderawasih Pos mengungkapkan pihaknya tidak ada lagi pilihan untuk tidak menjual di area tersebut.

Pasalnya setelah ditertibkan,  mereka tidak punya tempat lain untuk mendirikan lapak untuk berjualan.  Karena itu pihaknya tetap mendirikan bangunan meskipun itu sudah dilarang bahkan sudah ditertibkan oleh pemerintah kota Jayapura beberapa waktu lalu.

“Jadi kami bukannya melawan pemerintah tetapi Kami sebenarnya tidak punya pilihan lagi untuk berjualan.  Sehingga terpaksa kami kembali ke sini untuk berjualan,” ujarnya.

Karena itu pihaknya juga siap apabila sewaktu-waktu pemerintah kembali melakukan penertiban terhadap bangunan-bangunan yang dianggap liar oleh pemerintah di jalan masuk Pasar Youtefa  dan juga Pasar Otonom Kotaraja.

“Kalaupun besok-besok pemerintah menertibkan kembali kami siap saja tetapi yang menjadi catatan kami tidak punya tempat lain untuk berjualan.  Karena itu kami berharap pemerintah kasih kami solusi sehingga kami bisa melanjutkan kegiatan dan aktivitas kami,”tambahnya.

Sementara itu Bude Heny yang ditemui Cenderawasih Pos beberapa waktu lalu mengungkapkan hal yang sama, dirinya pasrah saja jika sewaktu-waktu digusur pemerintah. “Ya mau bagaimana lagi, sudah tidak ada pilihan,” ungkapnya.

Meski demikian, sebagai penopang ekonomi keluarga dia harus melakukan yang terbaik demi membawa rupiah ke rumah. (*/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version