Site icon Cenderawasih Pos

Belum Banyak Dilibatkan, Berharap Paslon Jangan Hambur Janji 

Morde Sawaki (FOTO:Elfira/Cepos)

Harapan Seniman Muda Papua di Tengah Hingar Bingar Kampanye Pilkada

Memasuki masa kampanye, sebenarnya menjadi momen bagi pekerja seni untuk bisa mengais rezeki dari pasangan calon pilkada yang melakukan kampanye. Hanya saja, hingga kini nampaknya belum banyak yang melirik eksistensi mereka. Lantas seperti apa harapan dan keinginan mereka terhadap para Paslon yang maju Pilkada ini?

Laporan: Elfira_Jayapura

Lewat panggung, suara suara anak muda Papua terutama artis lokal pengen didengarkan. Sayangnya, sudah masa kampanye, namun belum ada juga pasangan calon (Paslon) yang bertarung di Pilkada memanfaatkan kemampuan mereka.

   Yang ada, artis lokal Papua sebatas tampil di kegiatan yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun Bawaslu.

Epo D’Fenomeno (FOTO:Elfira/Cepos)

   Rapper, Producer, Hip-Hop Activist, Epo D’Fenomeno mengatakan, dengan tidak melibatkan artis lokal, maka membuat masyarakat akan kritis, dia akan melihat Paslon mana yang mengutamakan anak-anak asli Papua.

   Pun ketika jasa talenta talenta lokal dilibatkan dalam kegiatan para Paslon, itu juga berdampak pada perputaran ekonomi di Jayapura. Harusnya kata Epo, para Paslon menyadari hal ini. Sebab, ini juga akan menunjang kinerja mereka kedepan jika terpilih nantinya.

  “Kita di Papua saat ini kekurangan pemimpin yang isi kepalanya kreatif,” kata Epo, kepada Cenderawasih Pos, Minggu (29/9).

   Harusnya, para Paslon bisa memanfaatkan jasa artis lokal termasuk tim kreatif lainnya seperti sub sektor seni, industri kreatif, penari, desainer dan lainnya. Yang semuanya itu adalah anak anak Papua.

  “Kita butuh kepala daerah yang gaya berpikirnya kreatif, tidak monoton dan selalu melibatkan anak muda Papua,” ujarnya.

   Kepada pemimpin yang terpilih nantinya, Epo menaruh harapan agar Dewan Kesenian Papua harus diregenerasi, dimana kaum muda masuk menjadi penggerak di dalamnya.

   Sedangkan di sudut tempat lainnya, Cenderawasih Pos berkesempatan ngobrol dengan Morde Sawaki, pemuda Papua yang tergabung dalam sebuah grup Rap/ Hip Hop bernama M.A.C. singkatan dari Musik Anak Coment.

   Sejauh ini, pemuda asal Serui itu mengaku yang mengundang mereka baru dari KPU dan Bawaslu. Ada juga salah satu Paslon saat pendaftaran kala itu.

  “Kemarin saat pendaftaran, ada salah satu Paslon yang menggunakan jasa kami. Selebihnya belum ada, hingga sekarang, justru belum lama ini kami tampil di luar atas permintaan calon Gubernur NTT. Di sana, kami menyanyi di hadapan penonton,” kata Composer MAC yang ditemui Cenderawasih Pos, di studionya di Furia, Kotaraja.

  Di studio berukuran 2 kali 4 meter itu, Morde menyebut belum ada perhatian dari Paslon untuk memanfaatkan kemampuan artis lokal. Kata Morde, mungkin saja para Paslon ini punya pilihan tertentu.

  Meski demikian, ia berharap Paslon lebih banyak mengikut sertakan anak muda Papua, musisi dan seniman saat kampanye. Sebab, yang bisa menyuarakan itu adalah seniman lewat lagu yang dinyanyikan.

  “Siapa pun yang mengundang, kapasitas kami netral. Kehadiran kami sebatas menghibur penonton yang ada,” ujarnya.

  Morde pun menitipkan pesan, para Paslon kepala daerah tak sekedar melibatkan mereka hanya saat berkampanye saja. Melainkan saat sudah terpilih menjadi gubernur, wali kota maupun bupati. Mereka artis lokal dilibatkan dalam event.

   Pun ketika sudah terpilih, para Paslon ini lebih memperhatikan seniman, entah dalam hal apapun seniman dilibatkan. “Kepada para Paslon, jangan hambur janji saat kampanye. Namun ketika sudah terpilih, ia lupa dengan janjinya,” tegasnya. (*/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version