Site icon Cenderawasih Pos

Safari Ramadan ke Elikobel, Pj Apolo Safanpo Serap Aspirasi Warga   

Pj Gubernur Papua Selatan Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT  menyerahkan paket bingkisan ramadan 2024 secara simbolis diterima Kepala Kampung Metaat Makmur Distrik Elikobel, Merauke, saat melakukan Safari Ramadan ke Distrik Elikobel, Selasa (26/3) kemarin (FOTO:Sulo/Cepos)    

MERAUKE– Penjabat Gubernur Papua Selatan Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT, bersama  Majelis Ulama Indonesia  (MUI) Papua Selatan melakukan Safari Ramadan ke Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke-Papua Selatan, Selasa (26/3) kemarin.

Safari Ramadan ini dilaksanakan tepatnya di Masjid Al-Mujahidin Kampung Metaat Makmur Distrik Elikobel.  Selain Pj Guberrnur Papua Selatan, hadir juga Pj Sekda Drs Maddaremmeng, M.Si, Kepala Percepatan Pembangunan Papua Selatan Yoseph Yolmen,  Asisten I Setda PPS Drs Agustinus Joko Guritno, M.Si, Asisten II Setda PPS Sunarjo, S.Sos, dan sejumlah pejabat Pemprov Papua Selatan lainnya.

Selain memberikan sambutan, Pj  Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo menyerap sejumlah aspirasi yang disampaikan oleh warga setempat  diantaranya menyangkut pembangunan rumah ibadah baik  masjid maupun gereja.  Pj Apolo Safanpo kemudian memberikan bantuan masing-masing Rp 100 juta untuk pembangunan Masjid Al-Mujahidin dan  gereja yang ada di Kampung Metaat.

  Aspirasi lainnya yang disampaikan warga adalah menyangkut kondisi jalan. Suyatno, salah satu warga  Distrik Elikobel mengeluhkan soal kondisi jalan belum tersentuh. Menurut Suyatno, di musim hujan masyarakat  mandi lumpur dan sebaliknya di musim kemarau warga juga makan debu. ‘’Kalau harapkan ada perhatian dari pemerintah khusus Pemerintah Provinsi Papua Selatan. Paling tidak  ada pengerasan jalan sehingga saat musim hujan kami tidak mandi lumpur dan saat musim kemarau kami tidak makan debu,’’ katanya.

Menanggapi aspirasi hal tersebut, Pj  Gubernnur Apolo Safanpo menjelaskan bahwa untuk status jalan tersebut masing-masing sudah  dibagi kewenangan. Ada yang menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui balan jalan di daerah, ada yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan ada yang menjadi kewenangan kabupaten/kota.    

‘’Nanti kita tugaskan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Papua Selatan untuk melihat status jalan  itu apakah menjadi kewenangan provinsi, kabupaten atau pusat. Kalau itu masuk kewenangan provinsi, maka kita bisa kerjakan. Tapi, kalau itu menjadi kewenangan kabupaten atau  pusat maka kita harus koordinasi dulu dengan kabupaten atau pusat,’’ terangnya.

  Selain itu  masalah jalan,  masyarakat juga mengeluhkan soal harga beras  yang saat ini cukup tinggi yang untuk di Distrik Elikobel sudah mencapai  Rp 25.000 perkilonya. Sementara harga rambutan jatuh hanya Rp 1.000 perkilonya, sehingga warga yang punya rambutan tidakmau petik lagi buahnya karena biaya petik lebih mahal dari harganya.

Selain itu, masyarakat juga meminta agar pemerintah provinsi Papua Selatan dapat membantu peralatan pertanian serta masalah pupuk  untuk  petani yang ada di Distrik Elikobel, Ulilin dan  Muting dapat mengolah  lahan pertanian yang dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi lahan tidur karena tidak diolah lagi.

Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo menjelaskan bahwa untuk membantu masyarakat tersebut, Pemprov papua Selatan melalui Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Papua Selatan akan  datang minggu depan untuk menggelar pasar murah yakni penjualan beras murah.

‘’Minggu kedepan nanti dari teman-teman Dinas Pertanian datang ke sini  untuk melakukan penjualan beras murah,’’ kata Pj Apolo Safanpo yang disambut dengan tepuk tangan warga. 

Sementara terkait dengan masalah pertanian padi, Pj Apolo Safanpo menjelaskan bahwa harus perlu dikaji lebih dulu tanaman apa yang cocok di wilayah tersebut. Karena kita harus mnejaga keseimbangan antara produksi dan pasar. 

Pemerintah  mempunyai tugas untuk menjaga keseimbangan harga. Kalau harga-harga komoditas terlalu rendah, konsumen yang untung tapi  produsen yang rugi.

Begitu sebaliknya, kalau harga terlalu tinggi maka produsen baik  petani dan nelayan akan untung. Namun konsumen akan susah karena daya belinya tidak terjangkau.

‘’Karena itu,  pemerintah punya tugas menjaga keseimbangan. Jangan juga nilai jual terlalu rendah sementara biaya produksi terlalu tinggi dari biaya pemasaran. Sehingga ini menjadi tugas kita pemerintah  dengan memberikan subsidi dan bantuan di sektor-sektor pertanian seperti tadi lahan tidur, pupuknya, bibitnya dan alat alat mesinnya serta  penyulu kita membantu penyuluhan  pertanian agar kita bisa meningkatkan produksi dan lain-lain. Nanti lewat Kepala Dinas Pertanian mencoba untuk membantu sedapat mungkin apa yang pemerintah bisa bantu,’’ tandasnya.

Sejumlah aspirasi  lainnya juga disampaikan warga yang ditanggapi langsung  Pj Apolo Safanpo.

  Safari Ramadan di Kampung Kutaat Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke tersebut merupakan merupakan Safari Ramadan yang ke-6. Sebelumnya, Safari Ramadan dilakukan di Distrik Ulilin, Muting, Elikobel, Semangga, dan Kurik.

Dimana setiap  Safari  Ramadan tersebut Pemprov Papua Selatan  memberikan paket bantuan kepada masyarakat sebanyak 250 paket di setiap titik. Begitu juga di Kampung Kutaat, Distrik Elikobel  tersebut, Pemprov Papua Selatan memberikan bantuan 250 paket kepada warga  serta bantuan untuk pembangunan rumah ibadah Rp 100 juta.

Safari Ramadan selanjutnya akan dilakukan Pemprov Papua Selatan Kabupaten Boven Digoel, Mappi, dan Asmat. (ulo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version