Site icon Cenderawasih Pos

Daerah Rawan Akan Dibangun Pos Keamanan

Kapolda Irjen Pol Mathius Fakhiri (FOTO:Gamel/cepos)

JAYAPURA – Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri menyatakan bahwa agenda Pemilu tinggal dalam hitungan hari dan terlihat banyak kandidat mulai mempersiapkan diri. Kapolda melihat bahwa sejatinya tak ada yang terlalu luar biasa dari pesta demokrasi 14 Februari 2024 mendatang karena diyakini hampir mirip – mirip.

Hanya yang berbeda adalah jika sebelumnya hanya di beberapa titik yang melakukan pencoblosan, maka di Pemilu kali ini akan digelar serentak di 38 provinsi termasuk empat provinsi baru di Papua.

Ini semua kata Fakhiri harus dikelola dengan baik. “Untuk Papua tidak semua, kami buat pos dan tempatkan anggota tapi hanya ada beberapa titik yang kami anggap rawan disitu akan dibuatkan pos dan penempatan personil,” kata Mathius Fakhiri menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos di sela – sela bakti sosial memperingati pengabdian 33 tahun Akabri alumni tahun 1990 di Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Kamis (26/10).

Kapolda menyatakan telah meminta dukungan Pangdam untuk membantu Polri memberikan penguatan personel dalam pengamanan Pemilu. Misalnya di Papua Tengah pihaknya menyiapkan perkuatan di Nabire Dogiyai dan  didekatkan ke Paniai sehingga kalau ada apa-apa tim yang ada akan lebih mudah untuk membackup.

Lalu di daerah lain yaitu di Wamena, di Puncak, di Oksibil dan Yahukimo. “Sedangkan untuk di Nduga dan Timika kami pikir disana sudah banyak personel jadi sudah cukup tebal disana,” jelasnya.

Sementara untuk wilayah Selatan kata Fakhiri disana relatif aman. Hanya ia mengingatkan bahwa para penyelenggara termasuk TNI Polri harus betul– betul netral dan Pemda juga jangan bermain politik praktis. “Kalau penyelenggara, petugas keamanan tidak netral ini bahaya,” wantinya.

Lalu jika situasi memanas, kata Kapolda ia meyakini prajuritnya sudah terbiasa sehingga tidak kaku lagi soal pengamanan Pemilu. “Kami sudah minta namun belum ada tanda-tanda. Kami hanya dengar akan dibantu 10 kompi atau 1000 personel namun kapan kami belum tahu,” papar Kapolda.

Kalau untuk personel di Papua sendiri dikatakan ada juga ada Pam Rahwan yang bisa dimaksimalkan untuk membantu. “Jika eskalasi meningkat maka kami mudah bergerak dalam waktu tidak lama baik lewat darat maupun udara itu kami bisa lakukan pengamanan makanya ada beberapa titik yang sudah kami tentukan untuk nantinya dibangun pos dan penebalan,” tutup Kapolda. (ade/wen)

Exit mobile version