Site icon Cenderawasih Pos

Panglima Bantah Soal Bom Dalam Patung Yesus

Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjend TNI Izak Pangemanan didampingi sejumlah pejabat Kodam ketika memberikan keterangan pers terkait kondisi Intan Jaya di Makodam, Rabu (24/1) kemarin. (Gamel Cepos)

JAYAPURA – Konflik di Intan Jaya yang terjadi sejak 19 Januari lalu hingga 23 Januari kemarin akhirnya dibedah oleh Kodam XVII Cenderawasih. Pangdam XVII Cenderawasih, Meyjen TNI Izak Pangemanan  menyampaikan bahwa ada dua isu yang memancing Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Intan Jaya  bereaksi dan melakukan serangan yang  cukup intens.

Yang pertama terkait isu yang menyebut bahwa  dari pembangunan patung Tuhan Yesus nantinya diisi bom. Bom ini jika meledak maka bisa memusnahkan seluruh masyarakat di Intan Jaya. Lalu yang kedua berkaitan dengan ekploitasi tambang di Blok Wabu.

Karena mendengar isu ini akhirnya KKB merasa terganggu hingga melakukan serangkaian aksi.

“Kami sudah mengecek dan ternyata ada yang membuang isu bahwa ada bom yang diletakkan di dalam patung Tuhan Yesus yang akan dibangun di Intan Jaya. Ini kami bantah dan itu tidak mungkin,” kata Izak kepada wartawan di Makodam XVII Cenderawasih, Rabu (24/1).

Pangdam menegaskan isu tersebut sangat tidak masuk akal sebab sebelum – sebelumnya pihak TNI juga membangun tugu salib dan semua aman.

“Jadi isu ini termakan oleh KKB dan mereka menolak kemudian melakukan kontak tembak,” beber Pangdam. 

Lalu soal Blok Wabu yang dikatakan hendak diekspoitasi. Pihaknya sudah mengecek dan ternyata ini juga tidak benar.

“Belum ada rencana apa – apa dari persoalan  Blok Wabu terlebih soal rencana penambangan. Kami sudah cek dan  informasi tersebut tidak betul. Ada  yang sengaja menciptakan isu. Pak Pj Bupati Intan Jaya juga sudah mengklarifikasi semua,” tutup Mayjen Izak.

  Diakui sejak 19 Januari kemarin situasi keamanan di Intan Jaya agak terganggu akibat dua isu tadi. Dan dari serangan yang dilakukan KKB mengakibatkan satu personil Brimob yakni Steve Karamoy  gugur.

Pangdam menjelaskan bahwa tak berhenti sampai disitu dimana esoknya KKB kembali menyerang Batalyon Pos 330. Dan karena diserang akhirnya dilakukan serangan balasan. Disini ada 2 KKB tertembak yakni Oni Kobogauw dengan Jaringan Belau. Akibat ada yang tertembak, marah dan membakar dua rumah dinas.

Setelah itu besoknya KKB membalas dengan menyerang pos TNI di Mamba atas dan terjadi kontak tembak lagi hingga mengakibatkan satu KKB  meninggal atas nama Yusak Sondegau sedangkan Kanus Kogoya terkena tembakan.

“Setelah  kejadian ini KKB kembali membakar rumah dinas. Dan pada 22 Januari kembali menyerang pos hingga terjadi pertempuran. Disini satu KKB atas nama Zakeus Sondegau meninggal. Selanjutnya respon KKB masih sama dengan melakukan pembakaran 4 rumah dinas hingga tanggal 23 Januari, KKB masih menyerang Pos TNI dan masih terjadi baku tembak,” imbuhnya.

Dari kontak tembak pada 23 Januari tercatat ada dua anggota KKB yakni Melkias Matani dan Harisatu Nambagani tewas sehingga total semuanya 4 KKB tertembak mati dan 3 KKB terkena luka tembak.

Pangdam lantas menyebut bahwa Intan Jaya pada 24 Januari mulai kondusif. Meski demikian aparat masih terus berjaga – jaga.

“Jadi itu ya penyebabnya karena adanya isu yang berkembang di masyarakat Intan Jaya terkait pembangunan Patung Yesus dimana disampaikan bahwa dalam patung ini ada bom yang sangat besar dan jika diledakkan maka itu akan membunuh seluruh masyarakat Intan Jaya,” bebernya.

Padahal lanjut Izak hal tersebut merupakan rangkaian program yang sudah dibuat. Dimulai dari Batalyon 328 yang membangun patung salib di Gereja Antiokia, kemudian dilanjutkan Batalyon 305 membangun gereja di Mamba dan saat ini Batalyon 330 hendak melengkapi dengan patung yesus.

“Ini semua tujuannya untuk membangun kedamaian, menjauhi kekerasan apalagi pertumpahan darah. Namun ada pihak yang sebarkan isu bahwa patung berisi bom. Lalu isu berikut berkaitan dengan blok Wabu yang isinya penguasaan besar – besaran di Blok Wabu padahal semua tidak betul,” singgung Pangdam.

Terkait Blok Wabu, Pemda  Intan Jaya sudah mengeluarkan pernyataan bahwa belum ada komunikasi soal Blok Wabu. Nah dari isu ini akhirnya masyarakat diprovokasi diajak untuk menolak. “Langkah yang kami lakukan adalah tak boleh ada masyarakat sipil yang jadi korban dan jika ada kontak tembak  kami pastikan itu dilakukan dengan terbidik. Tidak ada TNI salah tembak meski kemarin ada masyarakat sipil yang tertembak dan kami pastikan itu bukan dari TNI,” tegs Izak.

“Ingat tembakan TNI semua terbidik dan sasarannya sudah pasti terpilih dan kami jamin tidak salah tembak,”  sambungnya. Lalu berkaitan dengan warga yang mengungsi, Pangdam Izak tak menampik hal tersebut. Ia mengaku masih banyak masyarakat yang meminta perlindungan dan mengungsi.

“Kami terus melakukan langkah – langkah dan kami minta semua pihak hentikan mengembangkan isu sehingga masyarakat ketakutan. Kalau ada isu, silahkan konfirmasi dan nanti akan kami bantu mengecek ke instansi terkait,” imbuhnya. Disini Pangdam, Izak juga menegaskan bahwa kabar bahwa ada korban bernama Yusak Sondegau yang tewas merupakan warga sipil, pangdam membantah itu.

Untuk Yusak Sondegau disini panglima memastikan bahwa Yusak adalah KKB sebab saat ditembak ia membawa senjata laras panjang. “Ia anggota Apen Kobogau dan di dalam daftar kami ia  masuk pada nama yang dicari dan saat tertembak ia memegang senjata SS-1  jadi tembakan TNI terbidik dan tidak ngawur,” bebernya.  (ade/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version