JAYAPURA– Tahapan pencabutan nomor urut untuk Pilkada Kota Jayapura akhirnya dilakukan. Lokasi yang dipilih untuk hajatan ini adalah Papua Youth Creative Hub di Jl Baru Pasar Yotefa atau hanya beberapa ratus meter dari kantor KPU Kota Jayapura. Prosesnya berjalan meriah namun tetap tertib. Dari “undian” ini empat Calon Walikota dan Wakil Walikota Jayapura nampak sudah mempersiapkan semuanya.
Untuk nomor urut 1 diperoleh pasangan Frans Pekey-Mansur, nomor urut 2 diperoleh pasangan Jhony Banua Rouw-Darwis Massi, nomor urut 3 diperoleh pasangan Boy Markus Dawir-Dipo Wibowo dan nomor urut 4 diperoleh pasangan Abisai Rollo-Rustan Saru.
Disini keempat pasangan calon menyatakan siap untuk mendorong pesta demokrasi secara bijak dan arif serta menjaga kebersamaan. Penetapan nomor urut Calon Wlikota dan Wakil Walikota tersebut tertuang dalam SK KPU Kota Jayapura yang dibacakan langsung Ketua KPU Kota Jayapura, Martapina Anggai didampingi komisioner KPU lainnya disaksikan pimpinan dan anggota Bawaslu Kota Jayapura, serta forkopimda pada rapat terbuka.
Usai pencabutan, para kandidat diberi waktu untuk menyampaikan pidato singkat. Kepada awak media Calon Walikota Jayapura Frans Pekey mengatakan Pilkada Kota Jayapura adalah momentum untuk memilih pemimpin guna melanjutkan pembangunan dan perubahan kota Jayapura yang tentunya membutuhkan dukungan partisipasi public.
Sebagaimana Kota Jayapura merupakan kota heterogen, oleh sebab itu tiada kata lain masyarakat harus bersatu mendukung pelaksanaan Pilkada Kota Jayapura.
“Semua paslon yang maju di Pilkada Kota Jayapura masing-masing punya semangat yang sama yaitu untuk membangun Kota Jayapura. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan, siapapun yang terpilih dialah yang terbaik untuk Kota Jayapura, dan akan menahkodahi kapal pembangunan Kota Jayapura,” tuturnya.
Calon nomor urut 2, Jhony Banua Rouw mengatakan semua paslon sama-sama memiliki semangat untuk membawa perubahan bagi Kota Jayapura. Untuk itu momentum Pilkada Kota Jayapura dijaga agar tidak saling menciderai satu sama lain.
“Beda pilihan itu biasa, tapi kebersamaan kita sangatlah penting untuk menjaga pembangunan Kota Jayapura ke depan,” jelasnya.
Calon Walikota Jayapura Boy Markus Dawir mengatakan sebagai masyarakat Asli Tabi-Saireri, dirinya siap melanjutkan pekerjaan pejabat terdahulu, mulai dari Michael Manufandu, M.R Kambu hingga Benhur Tomi Mano. Boy menyebut semuanya sosok pendahulu yang telah meletakkan pondasi pembangunan dan tinggal diteruskan.
“Sebagai anak Port Numbay saya siap melayani seluruh masyarakat Kota Jayapura tanpa membedakan agama maupun suku bangsa,” tegasnya.
Diapun mengajak masyarakat tidak terpengaruh dengan politik uang. Sebab politik semacam itu mencederai nilai demokrasi. “Jangan sampai pilih karena uang, mari pilih pemimpin yang punya hati untuk membangun Kota Jayapura,” tutupnya.
Sementara Abisai Rollo mengatakan semua kandidat punya semangat dan harapan yang sama untuk menjadi pemenang, namun tentunya bergantung pada kehendak Tuhan.
“Semua punya keinginan yang sama tapi biarkan tuhan yang tentukan,” ujarnya.
Diapun menegaskan dirinya sangat menjunjung tinggi semangat kebangsaan. Perbedaan tidak menjadi pengahalang untuk membangun kebersamaan di Kota Jayapura.
“Apa yang belum tuntas mari kita lanjutkan, karena kita hadir untuk membangun Kota Jayapura,” tuturnya.
Telebih lagi menjaga keamanan di Kota Jayapura, menurutnya keamanan menjadi penting membangun Kota Jayapura.
“Kalau semua aman, pastinya hal lain bisa kita kerjakan,” tuturnya.
Pada akhir sambutannya ABR sapaannya menjagak semua kandidat tidak menjalankan kampanye hitam termasuk politik uang. Pasalnya ini akan mencederai semangat demorkasi.
“Jangan sampai kita saling menjatuhkan satu sama lain karena kita semua calon pemimpin, mari kita sukseskan pilkada ini dengan politik yang cerdas,” tutup Abisai Rollo. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos