Site icon Cenderawasih Pos

Intan Jaya Siaga Satu, Warga di Enam Kampung Mengungsi

Warga di Intan Jaya yang sedang mengungsi di Pastoran Bilogai, Kabupaten Intan Jaya, Minggu (21/1) kemarin. (Foto Istimewa)

Panglima Tertinggi West Papua Army (WPA) Sebut Serangan yang Dilakukan Sebagai Bentuk Penolakan atas Eksploitasi Blok Wabu

JAYAPURA – Kontak tembak antara TNI-Polri dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah, masih berlangsung sejak Jumat (19/1) hingga Minggu (21/1) kemarin.

Dalam baku tembak yang berlangsung selama tiga hari itu, dua orang dilaporkan meninggal dunia dan satu orang terkena serpihan peluru. Mereka adalah anggota Brimob, Bripda Alfandi Steve Karamoy meninggal dunia akibat ditembak KKB pada Jumat (19/1). Dan sudah diterbangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan.

Sementara warga sipil sebagaimana data yang diterima Cenderawasih Pos, bernama Yusak Sondegau yang dikabarkan meninggal akibat tertembak pada Minggu (21/1). Sedang warga lainnya bernama Apriani Sani terkena serpihan peluru di bagian tangan kiri.

Untuk Apriani Sani, telah mendapatkan penanganan medis di rumah sakit Intan Jaya. Bahkan tangan yang bersangkutan telah dijahit.

Salah satu warga yang ada di Intan Jaya, menyebut jika kontak tembak antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dengan TNI-Polri, yang berlangsung selama tiga hari itu membuat warga di enam Kampung di Kabupaten Intan Jaya mengungsi.

“Masyarakat yang mengungsi berasal dari Desa Mamba, Sambili, Yokatapa, Waboagapa, Bilogai dan Kumpalagupa,” ucap salah satu warga yang namanya enggan dikorankan.

Menurutnya, warga di enam desa tersebut mengungsi akibat trauma dengan kontak tembak yang masih berlangsung sejak (19-21 Januari) Warga yang terdiri dari perempuan dan anak anak itu mengungsi ke daerah yang lebih aman.

“Masih terjadi kontak tembak di sini (Intan Jaya), kami (warga sipil) dilarang keluar. Satu orang pun tidak ada yang keluyuran kecuali TPNPB, OPM dan TNI-Polri. Saat ini Intan Jaya dalam bahaya, tidak tahu akan terjadi apa besok dan seterusnya,” ujarnya.

Sementara itu, Panglima Tertinggi West Papua Army (WPA) Demianus Magai Yogi, mengatakan sedang terjadi darurat militer di Intan Jaya.  “Masyarakat saat ini sedang mengunsi ke gereja, Kampung Yalai dan Eknemba,” ucapnya melalui pesan WhatsApnya.

Demianus mengaku jika serangan yang dilakukan kepada aparat sebagai bentuk penolakan mereka atas eksploitasi Blok Wabu yang berada di Intan Jaya serta penentuan nasib sendiri.

“Penembakan 19 Januari lalu hingga menewaskan satu anggota Polisi murni dilakukan OPM, sebagai bentuk penolakan kami terhadap eksploitasi tambang gunung emas di Blok Wabu,” tegasnya.

Dikatakan Demianus, sebelum melakukan kontak tembak, OPM mengarahkan masyarakat untuk mencari tempat yang aman. Dengan tujuan, agar warga sipil tidak menjadi korban dalam baku tembak yang dilakukan saat itu.

“Kami bergerak berdasarkan hukum humaniter, itulah sebabnya sebelum kontak tembak  masyarakat diarahkan untuk mencari tempat yang aman dan berlindung,” ujarnya.

Demianus juga menerangkan terkait dengan Apriani Sani, salah satu warga yang terkena serpihan peluru. Ia menyebut jika Apriani saat itu sedang persiapan untuk mengungsi.

“Apriani yang terkena serpihan peluru saat itu sedang berada di rumahnya, ia melakukan persiapan untuk mengunsi ke tempat yang aman. Namun tiba tiba terkena serpihan peluru di depan rumahnya,” kata Demianus.

Sementara itu, Kapolres Intan Jaya, AKBP Afrizal Asri, mengatakan wilayah hukumnya siaga satu sejak kontak tembak yang terjadi pada Jumat (19/1) lalu. Dimana dalam kontak tersebut satu anggota Brimob meninggal dunia.

“Untuk sementara kami masih siaga 1 antisipasi adanya gangguan dari kelompok KKB,” kata Kapolres saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (21/1).

Akibat kontak tembak tersebut kata Kapolres, warga Mamba mengamankan diri ke tempat yang lebih aman untuk menghindari terjadinya kontak tembak antara KKB dengan aparat.

“Untuk warga yang mengamankan diri sementara kami datakan jumlahnya, berasal darimana saja dan kemana saja mereka mengamankan diri,” ujarnya.

Sementara disinggung ada warga yang meninggal akibat tertembak, Kapolres menyampaikan jika sedang menunggu data. (fia/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version