JAYAPURA- Kapolda Papua Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja melarang Polisi Wanita (Polwan) Orang Asli Papua (OAP) untuk merebonding atau meluruskan rambutnya. Larangan ini diberikan, agar anggota Polwan tidak merubah karunia yang telah diberikan Tuhan.
“Jangan kita merubah karunia Tuhan dengan pergi ke salon meluruskan rambut, Tuhan marah nanti,” tegas Kapolda Alberth Rodja kepada Cenderawasih Pos, Senin (20/5).
Dikatakan, jika ada Polwan OAP yang kedapatan meluruskan rambut akan dipindah tugaskan ke daerah pegunungan. Menurutnya, hanya sedikit Polwan OAP yang melakukan rebonding dan dirinya juga sudah mengingatkan kepada Polwan OAP untuk tidak meluruskan rambutnya. Yang terlanjur meluruskan rambut untuk tiga bulan kedepan diminta tidak lagi meluruskan rambut sehingga rambut keritingnya kembali. “Cantik orang papua itu cantik yang eksotik, untuk apa meluruskan rambut lagi,” paparnya.
Sementara Paur Kamsel Ditlantas Polda Papua, Ipda Susan Tecuari mengaku sependapat dengan apa yang disampaikan pimpinannya itu. Baginya meluruskan rambut berarti tanpa disadari sudah melangkahi apa yang telah Tuhan berikan.
Hanya saja kata dia, kembali pada pribadi masing-masing. Namun, selaku orang Papua, Susan akan mempertahankan jati dirinya sebagai orang papua yang berambut keriting.
“Apa yang sudah Tuhan kehendaki maka itulah kehendak-Nya. Saya keriting pasti punya keunikan. Saya keriting berarti saya punya keunggulan yang beda dari yang lain. Saya keriting itu ciri khas saya sebagai orang papua,” tegasnya.
Dirinya mengajak rekan Polwan OAP untuk tetap mempertahankan apa yang telah Tuhan berikan. “Kalaupun keriting maka tetap mempertahankan keriting tersebut sebagai jati diri kita orang Papua,” pintanya. (fia/nat)