Site icon Cenderawasih Pos

Disinyalir Ada Pelaku Baru yang Akan Masuk DPO

Empat penambang yang berhasil dievakuasi   ke RSUD Dekai, Yahukimo yang dibantu oleh Yon A Pelopor pada Jumat (20/10) kemarin. (Danyon Kompol Clif Gerald Duwith For Cepos)

JAYAPURA – Adanya tudingan dari salah satu pegiat HAM di Papua, Theo Hesegem terkait kasus kekerasan di Kabupaten Yahukimo dimana menurutnya hingga kini belum ada pelaku yang berhasil diungkap akhirnya ditanggapi pihak Polda Papua.

Meski enggan berbalas pantun di media namun pihak polda memastikan bahwa penyidik masih terus mendalami kasus tersebut. Dikatakan bukan hal mudah untuk mengungkap para pelakunya meski sudah beberapa markas berhasil didatangi digrebek namun pelaku berhasil melarikan diri.

Apalagi Yahukimo menjadi daerah yang wilayahnya sangat luas. Sementara para pelaku disinyalir kerap keluar masuk daerah ini jika mengetahui ada kedatangan aparat keamanan.

“Pada prinsipnya kami hingga kini masih bekerja dan sudah ada beberapa yang ditindak. Jadi bukan tidak ada. Sudah ada dan sedang diproses,” beber Dir Krimum Polda Papua, Kombes Pol Arif Bastari melalui ponselnya, Jumat (17/11).

Ia memastikan bahwa polisi dan tim gabungan masih di lapangan melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku. Dari bahan atau keterangan yang diperoleh nantinya akan diterbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) dan hal ini bukanlah hal baru.

“Kami berkoordinasi juga dengan Satgas dan instansi terkait dan mencoba agar tidak terjadi lagi kejadian begini. Lalu masyarakat juga jika ingin melakukan penambangan paling tidak melaporkan atau bekerja ditepat yang legal,” sarannya.

Para pelaku kekerasan hingga menyebabkan tewasnya warga sipil ini kata Bastari disinyalir masih berada di Yahukimo namun dari analisa jika ada pasukan yang masuk ke Yahukimo maka biasanya kelompok tersebut bergeser sedikit ke Nduga.

Terkait DPO dijelaskan bahwa pelaku yang saat ini sejatinya sudah ada yang masuk dalam list DPO kemudian melakukan perbuatan tambahan. Namun bagi pelaku baru itulah yang kemudian akan kembali dijadikan DPO.

“Kami yakin akan bertambah dengan pelaku baru. Kemungkinan ada kelompok atau personil baru yang belum terdaftar yang diketahui saksi dan disitulah kami masukkan DPO nya,”  kata beber Bastari. Disini ia juga menyampaikan bahwa para KKB masih memiliki senjata meski tidak banyak.

Ini  karena kelompoknya terpencar sehinga senjata juga terbagi – bagi. “Kesimpulannya kami tidak diam. Pencarian masih terus dilakukan dan pelan – pelan akan diungkap,” tutupnya. (ade/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version