Site icon Cenderawasih Pos

Developer dan Pemkab Jayapura Jangan Malas Tahu Soal Banjir

Warga BTN Griya Qaliwe hanya bisa pasrah temboknya ikut dijebol dampak dari masuknya air ke dalam rumah. (foto:Priyadi/Cepos)  

SENTANI -Air yang menggenangi tiga perumahan di BTN Griya Rovelle, BTN Qaliwe dan Juga BTN Gajah Mada mulai surut. puluhan KK yang sempat mengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan perabotan rumah tangga yang terenda.

Dari pantauan Cenderawasih Pos di Perumahan BTN Griya Qaliwe, warga mulai beraktifitas di rumah masing-masing seperti membersihkan rumah dengan mengeluarkan sofa yang terendam banjir untuk dicuci dan dibersihkan.

ibu Riske salah satu warga  yang tinggal di Perumahan BTN Griya Qaliwe, ia mengaku banjir yang terjadi hari Sabtu lalu ia rasakan yang terparah dari banjir-banjir sebelumnya karena air masuk ke dalam rumah sampai pinggang orang dewasa dan dari kejadian ini ia mengalami kerugian materil ada alat elektroniknya rusak terendam air.

“Kita memang sudah terbiasa terkena banjir di komplek sini tapi ini yang terparah dari banjir sebelum sebelumnya karena air kemarin sampai pinggang orang dewasa dan terjadi air masuk ke rumah dari jam 3 dini hari kita masih dalam keadaan capek terpaksa diselamatkan dulu kendaraan dan barang elektronik maupun lainnya, tapi tetap saja ada barang elektronik saya yang kena dan rusak,”keluhnya.

Riska mengaku, ia sudah merehab rumahnya habis puluhan juta namun dalam mengatasi banjir juga belum bisa dilakukan karena permasalahan menurutnya adalah banyaknya perumahan dibangun developer namun tidak memperhitungkan apakah nanti bisa menyebabkan banjir atau tidak.

Menurutnya dalam membuat drainase tidak permanen lalu air diarahkan ke mana juga tidak jelas pasalnya di belakang perumahannya ada juga perumahan BTN Joko Indah sehingga air ini berputar mencari yang lebih rendah tanahnya akhirnya di perumahan Perumahan BTN Griya Queliwe yang menjadi langganan sampai saat ini. Khususnya di beberapa blok yang memang tanahnya rendah.

“Kami berharap pada developer yang membangun perumahan ini bisa membantu kita dalam membuatkan drainase yang permanen supaya setiap kali hujan deras air tidak masuk ke rumah dan dipikirkan juga dalam membangun perumahan dampaknya bagi perumahan lainnya juga jangan hanya perumahan tertentu yang tidak banjir tapi perumahan lainnya kena dampaknya,”keluhnya.

Hal senada juga dikatakan ibu Sapto ia sudah tinggal lama di BTN tersebut memang menjadi langkah banjir tapi yang terparah adalah hari Sabtu lalu karena banjir bisa sampai sepinggang orang dewasa, dan sampai sekarang tidak ada perhatian dari pemerintah apakah memberikan bantuan atau kedepan memperbaiki saluran drainase dan meminimalisir banjir. “Harusnya pemerintah peka kepada masyarakatnya. Tidak boleh malas tahu. Jalan-jalan yang rusak mau masuk di  perumahan juga harus diperbaiki, belum adanya drainase juga dibuatkan sehingga dukungan program masyarakat kepada pemerintah juga diberikan secara maksimal,” ungkapnya.

  Sementara itu, Pj Bupati Jayapura Triwarno Purnomo mengaku, adanya musibah banjir tersebut diharapkan developer harus bertanggung jawab karena sebelum membangun perumahan tentunya juga dipikirkan dampaknya apakah nanti setelah dibangun perumahan bisa bersama banjir jika hujan deras atau tidak tentu harus dilihat struktur keadaan tanahnya rendah atau tidak, dan dilihat dekat sungai atau tidak sehingga ini yang harus dijaga dan dipertahankan setiap developer.

Dengan adanya keluhan dari masyarakat Triwarno juga tidak tinggal diam, pihaknya akan melalukan Koordinasi dan komunikasi dengan Dinas terkait untuk melihat kondisi di sana termasuk mendata berapa banyak warga yang tersimpan musibah banjir dan jika akan diberikan  bantuan maka OPD terkait bisa menindaklanjuti.

Kepala BPBD kabupaten Jayapura Jan W Rumere mengaku, pihaknya telah turun ke lapangan untuk mendata warga yang rumahnya terendam banjir melalui bidangnya, dan informasi yang didapat ada lebih dari 50 KK yang terdampak banjir yang berada  di tiga lokasi perumahan di Kelurahan Dabonsolo.

Dan Menurutnya masih ada penambahan data lagi. Untuk penanganan memang pihaknya tidak bisa melakukan secara maksimal karena harus lintas sektor salah satunya dari developer. (dil/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version