Site icon Cenderawasih Pos

Masyarakat Tabi Harus Bisa Menjaga “Rumah” Sendiri

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan (foto:Gamel/cepos)

JAYAPURA – Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan meminta agar masyarakat khususnya yang tergabung dalam Aliansi Sentani Bersatu Sejahtera (ASBS) dan Tokoh Adat Suku Sentani bisa menjaga “rumahnya” sendiri alias daerah tempat tinggal.

Ini agar memproteksi upaya dari kelompok- kelompok tertentu yang ingin merongrong keutuhan dan kebersamaan serta toleransi antar masyarakat agar tidak memberi dampak. Pasalnya Pangdam melihat ada niatan dari kelompok yang memiliki ideology berbeda untuk memecahbelah kebersamaan yang sudah berjalan selama ini.

Hal itu disampaikan Pangdam Izak kepada para tokoh  masyarakat di Sentani diantaranya Ondoafi Selvianus, Ondoafi Marthen, Ondoafi Frans Wally, Ondoafi Naftali Nukoboy, Ondoafi Orgenes Kawai, Ondoafi Yanto Eluay dan sejumlah tokoh pemuda dan perempuan.

Pertemuan gelar guna menindaklanjuti perkembangan situasi pada tanggal 28 Desember 2023 lalu  yang terjadi pembakaran, pengerusakan  fasilitas umum maupun milik warga dan TNI serta terjadinya korban luka-luka dari warga maupun aparat keamanan TNI Polri.

Pangdam menyampaikan pentingnya memahami dan mengimplementasikan makna kasih di Tanah Papua, khususnya di Tanah Tabi. Pangdam mengatakan insiden 28 Desember telah dirancang kelompok-kelompok tertentu.

“Namun karena izin Tuhan dan kerjasama yang baik dari semua elemen akhirnya situasi tetap kondusif,” jelas Panglima sebagaimana disampaikan Kapendam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Chandra Kurniawan Rabu (3/1). Pangdam berpendapat bahwa pengerusakan dan pembakaran serta tindakan anarkis mencoreng harga diri dan kehormatan para tokoh di Tanah Tabi.

Karenanya pertemuan ini sekaligus untuk mengevaluasi kejadian tersebut agar tidak terulang. Masukan dan saran dari ASBS dan para tokoh adat Suku Sentani akan menguatkan posisi Kodam dalam mengamankan wilayah Tabi.

“Dari pertemuan ini, kita perkuat kemitraan bahwa keamanan di Tabi tidak cukup dengan TNI Polri, namun perlu melibatkan masyarakat Tabi itu sendiri,” beber Izak.

Sementara, Ketua Dewan Adat Suku Sentani (DASS) Orgenes Kaway berterima kasih karena para Tokoh dan ASBS dihargai dalam membahas bagaimana kedepannya untuk membangun Papua, khususnya Tanah Tabi.

“Kami ingin Papua menjadi tanah aman dan damai yang berpusat di Jayapura. Kami sangat syukuri situasi beberapa lalu situasi tetap kondusif,” jelasnya.

Yanto Eluay juga mengajak masyarakat tetap solid dan saling menghormati. “Banyak kejadian, kegaduhan dan konflik dapat diatasi dengan percepatan pembangunan. Untuk itu saya berharap pendekatan keamanan di Papua dengan pendekatan kesejahteraan perlu disikapi dengan penting,” ungkapnya.

“Semua suku dan masyarakat memiliki tatanan, sehingga semuanya perlu menghormati identitas adat. Oleh karena peristiwa pada 1 Mei 1963 memperkuat Papua menjadi bagian NKRI perlu terus dipertahankan,” tegasnya. (ade/wen)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version