Site icon Cenderawasih Pos

RS Dian Harapan Mencekam, Sejumlah Fasilitas Dirusak Massa

Situasi mencekam yang terjadi,  saat pihak keluarga mengambil jenazah Pdt Tilas Mom di RS Dian Harapan, Rabu (3/7) kemarin. (Foto/Jimi cepos)

JAYAPURA-Situasi di Rumah Sakit Dian Harapan yang terletak Jl. Teruna Bakti Yabansai Waena, distrik Heram, Kota Jayapura Papua  tiba-tiba mencekam, Rabu (3/7) sekira pukul 10.00 WIT. Pasalnya, sejumlah oknum warga yang belum diketahui identitasnya, tiba-tiba menyerang dan merusak sejumlah fasilitas di rumah sakit yang baru saja direhab ini.

   Sekelompok orang tersebut datang dan menyerang RS dengan mengunakan kayu, batu dan lainnya.

“Iya kita tadi diserang massa, kita tidak tahu pasti berapa banyak tadi, yang pasti mereka banyak sekali,” kata salah seorang petugas yang enggan menyebutkan namanya kepada Cenderawasih Pos, (3/7).

  Akibatnya beberapa fasilitas milik Rumah sakit diantaranya beberapa unit komputer di loket pendaftaran dan di apotek hancur dirusak massa. Selain itu sekelompok orang itu juga  melempari kaca bagian depan dengan batu, termasuk dibagian kanan rumah sakit itu, dan masih banyak bagian lainnya sehingga menyebabkan kehancuran, kaca berserakan dimana-mana.

   Tidak hanya itu salah satu mobil milik pasien, juga menjadi sasaran amuk massa. Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, Rabu (3/7/2024), terlihat salah seorang petugas security juga mengalami luka serius di bagian siku tangannya.

  Kepala Humas RS Dian Harapan, Eduard Dumatubun menjelaskan pihaknya tidak tahu pasti apa penyebab dari kejadian itu. Dia dan seluruh petugas yang piket hari ini, Rabu (3/7) mengaku kaget dengan peristiwa itu, karena tiba-tiba datang begitu saja.

  “Tidak tau kenapa sampai itu terjadi, kita juga tidak tahu penyebabnya apa, tiba-tiba langsung terjadi,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (3/7).

  Menurut informasi, massa menyerang rumah sakit itu disebabkan meninggalnya salah seorang tokoh agama dari Gereja Kemah Injil Kingmi di Tanah Papua (GKIP), yakni Pdt Tilas Mom. Ia meninggal dunia di Rumah Sakit Dian Harapan pada Rabu, (3/7) pagi sekira pukul 08.00 WIT.

  “Mungkin karena kesedihan terlalu mendalam, di luar kemampuan mereka menerima kenyataan atas meninggalnya pemimpin gereja mereka. Cuman mungkin ada yang berlebihan akhirnya mereka melampiaskan ke fasilitas rumah sakit,” jelasnya.

   Disebutkannya ada beberapa fasilitas RS yang menjadi sasaran amarah dari massa itu diantaranya Kantin RS, ATM, Ruang pendaftaran, Apotik, dan beberapa fasilitas lainnya. Ia tak merincikan lebih detail terkait dengan kerugian yang dialami pihak rumah sakit akibat dari kejadian itu.

  Eduard pun mengapresiasi respon cepat dan tindakan persuasif dan Humanis dari pihak kepolisian terutama dari Polsek Heram dan Satuan Brimob Polda Papua yang telah mengamankan situasi menjadi kondusif.

  “Suasana sudah kondusif, aparat juga berkerja dengan profesional, persuasif pendekatan dengan tokoh agama, orang tua, sehingga tadi mereka bicara dengan pimpinan, untuk menyampaikan permintaan maaf mereka kepada pihak rumah sakit,” ungkapnya.

   Saat kejadian, kata Eduard, suasana memang mencekam, bahkan seluruh petugas dan pasien rawat jalan lari tak karuan untuk mencari perlindungan.

  “Ya berhamburan berlari menyelamatkan diri, layanan pasien-pasien juga langsung kosong, yang  mau kontrol, ambil obat tidak bisa, pasien yang rawat jalan ini ada yang fisioterapi dan ambil antrean lari berhamburan,” terangnya.

  Pihak Rumah Sakit Dian Harapan tidak menginginkan kejadian seperti itu, namun pihaknya memahami kejadian seperti itu apalagi situasi kedukaan. Tetapi kata dia berbijaklah dalam mengambil tindakan, jujur kecewa tetapi semuanya sudah dimaafkan.

  “Jelas kita kecewa, karena kita sudah memberikan pelayanan terbaik, tetapi mereka merusak, memang kecewa tetapi kita memaafkan,” tutupnya. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version