Site icon Cenderawasih Pos

Alat Medis Disiagakan di Kediaman Gubernur Papua

Dokter pribadi Gubernur Papua dr Anthon Mote bersama alat medis yang disiagakan di kediaman pribadi Gubernur Papua Lukas Enembe Senin (3/10) kemarin. (Foto tangkapan layar Vidio Dr Anthon)

Nakes yang Bisa Mendapatkan Akses Masuk ke Rumah Gubernur Hanya Anak anak Papua

JAYAPURA – Usai dilakukan koodinasi dengan pihak keluarga, alat medis mulai disiagakan di kediaman pribadi Gubernur Papua Lukas Enembe sejak Senin (3/10).

Adapun alat medis yang disiagakan yakni Alat Tes Elektrokardiogram (EKG), pasien monitor, Konsentrator oksigen portable dan beberapa alat medis lainnya termasuk mobil ambulans.

“Beberapa peralatan medis lainya akan kami lengkapi (4/10) seperti tabung oksigen, syiringe pump dan lainnya,” kata dokter pribadi Gubernur Papua dr Anthon Mote kepada wartawan, Senin (3/10).

Lanjut dr Anthon, alat medis yang disiagakan tersebut untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi pada Gubernur Papua. “Kami sudah meminta izin kepada Sekda untuk meminjamkan beberapa alat kedokteran yang bisa ditempatkan di kediaman Gubernur tersebut,” katanya.

Dr Anthon menyampaikan jika kondisi kesehatan orang nomor 1 di Papua itu sedang kurang bagus. Beberapa hari terakhir dirinya terus melakukan pemantauan terhadap tensi Gubernur yang tidak stabil.  “Dalam sehari pemeriksaan tensi terhadap Gubernur dilakukan sebanyak dua kali pagi dan malam hari,” jelasnya.

Terkait dengan kondisi Gubernur Papua saat ini, dr Anthon meminta masyarakat Papua untuk mendoakan Lukas Enembe. Sebab, tensi beliau mulai tidak stabil. “Kondisi kesehatan Gubernur Papua saya sudah koordinasikan dengan dokter yang ada di Singapura untuk langkah selanjutnya,” kata dr Anthon.

Ia juga menyampaikan jika telah dilakukan beberapa pemeriksaan darah yang berhubungan dengan jantung, sebab tensi Gubernur Papua yang kurang stabil. Selain itu, juga berkoordinasi dengan dokter yang ada di RSUD Dok II untuk melakukan pemeriksaaan.

“Pemeriksaan kesehatan terhadap Gubernur Papua sudah kami lakukan di rumah di Koya, kami agak kesulitan membawa beliau keluar karena masih dihadang massa yang masih menunggu di depan pagar kediamannya,” paparnya.

Dikatakan, ada beberapa pemeriksaan yang tidak bisa dilakukan di Papua. Sehingga itu pihaknya harus menunggu 1 hingga 2 hari kedepan untuk bisa mendapatkan hasil darahnya. Dan selanjutnya selanjutnya akan dilaporkan ke dokter DPCP nya di Singapura. “Kami kirim sampel jantung Gubernur ke Jakrta karena beliau pernah mengalami kebocoran jantung dan sudah dilakukan operasi di Singapura,” terangnya.

Dr Anton juga menyampaikan Nakes yang bisa mendapatkan akses masuk ke rumah Gubernur hanya anak anak Papua. Itu pun kalu masuk harus menjelaskan kepada masyarakat yang  berjaga di pagar rumah dan meyakinkan mereka. “Kalau pun mau standby Nakes harus lihat situasi, itu pun harus minta izin keluarga dan masyarakat (massa pendukung Gubernur,” kata dr Anthon.

Dr Anthon juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan Hoax soal kondisi kesehatan terkini dari Gubernur. Sebab, hingga kini Lukas Enembe masih ikut memantau situasi, sehingga menganggu psikologi Gubernur yang berpengaruh pada kesehatan.

Sementara itu, dari tangkapan layar beberapa peralatan medis sudah disiapkan di ruangan khusus kediaman rumah gubernur. Bahkan terlihat juga tubuh Lukas Enembe dipasangkan  Elektrokardiogram (EKG) jantung portable yang tujuannya untuk memonitoring aktivitas listrik jantung. (fia/wen)

Exit mobile version