Dua Rekan dan Perahu Layar yang Terdampar juga menghilang
MERAUKE – Warga negara asing (WNA) asal Italia bernama Gianluca Massimo yang mengaku terdampar di Pantai Onggaya, Distrik Naukenjerai, Kabupaten Merauke pada Senin (29/7) sekira pukul 17.20 WIT, berhasil mengelabui petugas.
Pasalnya, setelah pamit pergi dari Kampung Onggaya ke Kota Merauke didampingi seorang warga Kampung Onggaya untuk belanja bahan makanan (Bama), ternyata yang bersangkutan berhasil kabur dengan menggunakan penerbangan dari Merauke Jakarta, pada hari Selasa (30/7).
“Yang bersangkutan berhasil diamankan petugas kita di Bandara Soekarno Hatta, saat turun dari pesawat,” kata Kepala Seksi Intel Kantor Imigrasi Merauke, Aditya Mardya Bhakti, ketika ditemui Ceposonline.com di Kantor Imigrasi Merauke, Rabu (31/4).
Aditya Mardya Bhakti menjelaskan bahwa yang bersangkutan berhasil diamankan setelah petugas mendapat laporan, jika yang bersangkutan telah berangkat dari Merauke melalui Bandara Mopah, tujuan ke Jakarta. Pihaknya langsung menghubungi petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta untuk mengamankan yang bersangkutan.
“Informasi yang kita dapatkan dari kepolisian kalau yang bersangkutan ada ke Merauke untuk belanja Bama, tapi dia bukan belanja tapi berangkat ke Jakarta,’’ katanya.
Soal proses keberangkatan sampai mendapatkan tiket pesawat dan lolos di pemeriksaan orang asing di Bandara Mopah Merauke, menurut Aditya Mardya Bhakti, semuanya nanti dalam penyelidikan.
Namun yang jelas, kata dia, bahwa di atas kapal tersebut ada 3 orang. Dimana satu orang turun ke darat dan 2 orang tinggal di atas kapal. “Nah, proses dia juga dari kapal ke darat ini kita belum tahu menggunakan apa saat itu,” jelasnya.
Namun kapal yang dilaporkan terdampar di sekitar Pantai Onggaya tersebut sudah tidak ada atau menghilang. “Laporan yang kami terima dari masyarakat, kalau kapal itu sudah tidak ada di sana,” jelasnya.
Terkait dengan itu, Aditya Mardya Bhakti mengungkapkan, pihaknya segera berangkat menjemput warga negara asing di Jakarta. ‘’Rencana Kamis 1 Agustus besok, kami akan berangkat ke Jakarta melakukan penjemputan. Kita belum tahu secara pasti, apakah dia warga negara asal Italia atau negara mana karena yang diperlihatkan itu kan foto copy lewat HP. Aslinya tidak ada,’’ terangnya.
Sehingga lanjut Aditya Mardya Bhakti, yang bersangkutan diduga melakukan pelanggaran keimigrasian karena masuk ke Indonesia tanpa melapor ke petugas Keimigrasi. “Kita belum periksa surat-suratnya apakah ada atau tidak ada,” jelasnya.
Secara terpisah, Kapolres Merauke AKBP Leonardo Yoga membantah jika pihaknya kecolongan terhadap warga negara asing tersebut, sehingga berhasil kabur ke Jakarta. Sebab, lanjut Kapolres, yang bersangkutan adalah warga negara asing yang penanganannya dilakukan oleh Imigrasi. Kecuali kalau yang bersangkutan melakukan tindak pidana dan menjadi buronan interpol.
“Kita tidak bisa melakukan upaya paksa terhadap siapapun termasuk orang asing. Pertama kali kita lakukan adalah berkoordinasi dengan Imigrasi dan itu sudah kita lakukan dengan menyampaikan ke Imigrasi karena ini orang asing. Ketika Imigrasi menemukan suatu fakta-fakta mungkin ada kasus kriminal yang harus ditangani disitulah peran kita,’’ tambahnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa pengakuan yang bersangkutan ke petugas Polsek Naukenjerai jika kapalnya dirampok di perairan PNG, sehingga kehilangan sejumlah barang diantaranya satu mesin tempel jenis Smallboat dari perahu layar mereka, 2 unit Handpone, dan sejumlah bahan makanan dan dokumen pribadi dan dokumen kapal. (ulo/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos