Site icon Cenderawasih Pos

Untuk Hadapi Duel Pemungkas, Timnas Indonesia Tidak Tidur dan Langsung Lembur

MODAL KRUSIAL: Aksi Arkhan Kaka Purwanto (kanan) saat mencetak gol penyeimbang skor melalui sundulan pada laga tadi malam. (RIANA SETIAWAN/JAWA POS)

JAKARTA-Belum ada kemenangan yang diraih Indonesia U-17. Di laga kedua, Garuda Asia meraih hasil identik dengan laga pertama. Mereka bermain imbang 1-1 kontra Panama U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, tadi malam.

Malah, suporter tuan rumah sempat deg-degan. Castillo Jimenez membuka keunggulan bagi Panama U-17 pada menit ke-45+3. Ketinggalan saat turun minum membuat mental pemain sempat down.

’’Di ruang ganti saya lihat pemain tampak murung. Saya langsung yakinkan anak-anak kalau Indonesia bisa mengejar ketinggalan,’’ kata pelatih Indonesia U-17 Bima Sakti.

Dia memberi motivasi di ruang ganti. Beberapa kalimat membuat semangat pemain kembali membara. ’’Saya bilang bahwa Brasil dan Argentina saja bisa kalah di ajang ini. Semua bisa terjadi. Apalagi, Indonesia bisa mengimbangi Ekuador di laga pertama. Saya bilang ke pemain bahwa hasil itu mampu membuat dunia melek akan kekuatan tim Indonesia,’’ beber pelatih 46 tahun itu.

Pernyataan Bima tersebut membuat anak asuhnya memulai babak kedua dengan kondisi on fire. Terbukti, Arkhan Kaka mampu mencetak gol penyeimbang melalui heading pada menit ke-54.

’’Alhamdulillah para pemain bermain lepas di babak kedua. Ada beberapa peluang, dan kami bisa mencetak satu gol,’’ jelas pelatih asli Balikpapan tersebut.

Saat ini Arkhan sudah mengemas dua gol bagi Garuda Asia. Pemain Persis Solo itu mengaku senang. Apalagi, gol tersebut dicetak berdekatan dengan peringatan anniversary klubnya.

’’Gol ini saya dedikasikan untuk Persis Solo yang baru saja berusia 100 tahun. Saya juga persembahkan gol itu untuk ibu dan ayah saya,’’ kata striker Laskar Sambernyawa tersebut.

Tapi, Bima meminta semua pemain tidak cepat puas. Apalagi, hasil tersebut belum memberi garansi Indonesia U-17 lolos ke babak 16 besar. Kepastian lolos akan ditentukan saat laga pemungkas kontra Maroko U-17 (16/11).

’’Kami yakin bisa melangkah ke fase berikutnya. Sisa dua hari persiapan akan kami maksimalkan,’’ ucap Bima.

Bahkan, setelah laga tadi malam, Bima meminta semua pelatih dan pemainnya untuk lembur. ’’Kami tidak tidur. Kami langsung melakukan analisis gaya bermain Maroko,’’ tegas Bima. Dia yakin tekanan besar bakal dirasakan Maroko.

’’Karena kami sempat dianggap underdog. Tapi, kami yakin Indonesia U-17 bisa lebih baik lagi,’’ tambahnya.

Sebaliknya, pelatih Panama U-17 Mike Stump kesal dengan hasil imbang tadi malam. Apalagi, timnya sempat unggul lebih dulu. Dia punya alasan kenapa sampai Indonesia U-17 mampu menyamakan skor.

’’Karena bek dan winger kami cedera. Penggantinya bermain tidak cukup bagus. Bahkan, bek kanan kami terkena kartu kuning. Semua tidak berjalan baik,’’ keluh Mike.

Yang membuatnya makin kesal, Panama U-17 kini berada di dasar klasemen grup A. Meski begitu, Mike masih melihat ada peluang untuk lolos ke babak selanjutnya. Setelah ini, mereka bakal melawan Ekuador U-17 di Stadion Manahan, Solo (16/11).

’’Saat ini kami fokus ke pemulihan kondisi pemain. Kemudian kami akan melakukan hitung-hitungan peluang untuk lolos,’’ pungkasnya. (gus/c17/bas)

Exit mobile version