MERAUKE – Perebutan medali di Persatuan Atletik Seluruh Indonesia pada Pekan Olahraga Provinsi Papua Selatan yang telah berlangsung dari 2-4 November di Stadion Unmus dan Stadion Mini Maro Merauke hanya memperebutkan medali emas.
Sementara medali perak dan perunggu meskipun tetap diberikan kepada pemenang namun tidak dihitung dalam peroleh medali. Itu karena hanya diikuti 3 dari 4 kabupaten. Kabupaten Boven Digoel tidak mengirimkan atletnya di cabang olahraga PASI.
‘’Sudah menjadi kesepakatan bahwa kalau hanya diikuti 3 dari 4 kabupaten yang ada maka yang dihitung hanya perolehan medali emas. Kalau pesertanya hanya 2 kabupaten maka sifatnya eksebisi,’’ kata Wakil Ketua III KONI Provinsi Papua Selatan Jeffy Papare saat menyerahkan hadia kepada para pemenang pada penutupan pertandingan PASI Porprov Papua Selatan di Stadion Mini Maro Merauke, Sabtu (4/11/2023).
Jeffri Papare memberikan apresiasi kepada Ketua Umum Pengprov PASI Papua Selatan yang memberikan kebijakan kepada Kabupaten Merauke untuk tetap mendaftarkan dan mengikutsertakan Kabupaten Merauke meski Pengkab PASI tidak mendaftarkan Timnya ke Panitia.
Sebab, jika Kabupaten Merauke tidak ikut maka cabang olahraga ini hanya melakukan eksebisi karena pesertanya hjanya 2 kabupaten. ‘’Padahal, PASI merupakan salah satu cabang olahraga yang menjadi perhatian KONI Papua Selatan. Karena dari PASI ini di Papua Selatan selama ini telah melahirkan atlet-atlet nasional maupun internasinonal,’’ jelasnya.
Bahkan kata Jeffri Papare, salah satu atlet Atletik legendaris dari Merauke yakni Frans Mahuze selama 31 tahun belakang ini belum ada yang memecahkan rekor lempar lembing yang diperolehaknya pada Sea Games 31 tahun lalu.
‘’Ini menjadi tandatangan bagi atlet-atlet Atletik dari Papua Selatan untuk kita bisa melahirkan atlet-atlet aletik nasional dan internasional dari Papua Selatan kedepannya,’’ tandasnya. (ulo)