Site icon Cenderawasih Pos

Perlu Dihindari dan Dibatasi! Ini 10 Makanan yang Bisa Picu Kanker Usus Besar

Ilustrasi makanan cepat saji. (Sumber: freepik).

Kanker usus, sering kali terkait dengan kebiasaan makan, adalah salah satu jenis kanker yang paling umum pada pria dan wanita.

Awalnya, polip kecil non-kanker muncul di usus, yang dapat berkembang menjadi tumor ganas. Pengobatan yang intensif diperlukan untuk mencegah komplikasi.

Penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk menghindari makanan yang berpotensi menyebabkan kanker usus.

Makanan Penyebab Kanker Usus

Makanan tertentu dapat meningkatkan risiko kanker usus karena potensinya menyebabkan peradangan.

Orang yang sering mengonsumsi makanan pemicu peradangan memiliki risiko 44% lebih tinggi terkena kanker usus.

Bahkan, dengan kontrol faktor lain seperti berat badan dan aktivitas fisik, risiko tetap tinggi.

Penting untuk menjaga pola makan sehat dan seimbang untuk mengurangi risiko kanker usus. Berikut adalah beberapa makanan pemicu peradangan yang sebaiknya dihindari.

Makanan berpengawet

Dikutip dari siloamhospital.com, Minggu (31/3), makanan yang mengandung bahan pengawet bisa meningkatkan risiko kanker usus karena mengandung zat nitrat. Konsumsi berlebihan dapat berpotensi menyebabkan kanker.

Makanan ini juga cenderung tinggi garam dan lemak, yang diyakini dapat meningkatkan risiko kanker lambung.

Daging merah

Beberapa riset menunjukkan bahwa mengonsumsi daging merah dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko kanker karena kandungan lemak jenuh dan kolesterolnya yang tinggi.

Risiko ini semakin besar jika daging dimasak dengan cara dibakar, digoreng, atau dipanggang karena dapat memicu pembentukan senyawa karsinogenik.

Meskipun demikian, mengonsumsi daging merah secara moderat tetap dapat memberikan nutrisi yang baik bagi tubuh, terutama protein dan mineral.

Makanan cepat saji

Makanan cepat saji, yang kaya lemak, garam, dan gula, dapat memicu kenaikan berat badan dan obesitas saat dikonsumsi secara berlebihan dan disertai dengan kurangnya aktivitas fisik.

Obesitas menyebabkan peradangan kronis dalam tubuh, yang dapat menyebabkan kerusakan DNA dan meningkatkan risiko kanker.

Obesitas juga dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah, yang berkontribusi pada risiko kanker ginjal dan prostat.

Gorengan

Makanan yang diproses pada suhu tinggi, seperti gorengan, dapat meningkatkan risiko kanker karena pembentukan senyawa akrilamida yang bersifat karsinogenik.

Senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan DNA dan mutasi sel, serta meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.

Makanan tinggi garam

Meskipun rasanya asin memberikan kenikmatan, makanan yang tinggi garam merupakan pemicu kanker.

Garam memiliki efek karsinogenik yang mempercepat pertumbuhan sel kanker, terutama pada individu yang terinfeksi Helicobacter pylori.

Selain itu, makanan ini meningkatkan laju proliferasi sel, memicu pertumbuhan sel abnormal yang menjadi penyebab kanker.

Makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan

Makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan, seperti pasta, sereal manis, nasi putih, roti tawar, dan berbagai kue, merupakan faktor risiko kanker yang sebaiknya dibatasi.

Konsumsi makanan ini dapat meningkatkan risiko diabetes dan obesitas, yang keduanya terkait dengan peradangan dan stres oksidatif yang berpotensi menyebabkan kanker.

Meskipun disebut sebagai pemicu kanker, Anda tidak dilarang mengonsumsinya, tetapi disarankan untuk membatasinya demi mengurangi risiko kanker.

Makanan instan

Makanan instan, terutama yang dikemas dalam kaleng, memiliki risiko bagi kesehatan dan dapat menyebabkan kanker payudara.

Lapisan dalam kaleng sering kali mengandung bisphenol-A (BPA), bahan kimia yang berpotensi merugikan tubuh.

Selain itu, makanan instan ini mengandung zat akrilamida yang berpotensi menyebabkan kanker. Terdapat juga bahan berbahaya lainnya seperti pemanis buatan (aspartam dan acesulfame-K), bahan pengawet (sodium benzoat), dan sodium nitrit.

Alkohol

Ketika minum alkohol, hati memecahnya menjadi senyawa karsinogenik yang disebut asetaldehida.

Senyawa ini dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, menghambat kemampuannya dalam membunuh sel-sel prakanker.

Daging olahan

Dikutip dari halodoc.com, Minggu (31/3), selain daging merah, jenis daging olahan seperti sosis, daging kornet, ham, bacon, dan pepperoni juga dapat meningkatkan risiko kanker usus.

Daging olahan adalah produk protein hewani yang telah melalui proses pengawetan seperti pengasapan, penggaraman, dan penambahan bahan kimia lainnya.

Individu yang mengonsumsi daging olahan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker perut dan usus dibandingkan dengan mereka yang jarang mengonsumsinya.

Dokter juga merekomendasikan untuk menghindari konsumsi daging olahan dalam diet anti-kanker.

Minuman mengandung kafein

Kafein dapat memperparah gejala seperti mual dan diare, serta mengonsumsinya dalam jumlah besar dapat meningkatkan produksi asam lambung yang menyebabkan refluks asam, yang seiring waktu dapat meningkatkan risiko kanker usus.

Penting untuk menghindari konsumsi makanan dan minuman yang berpotensi menyebabkan kanker usus, terutama bagi individu dengan faktor risiko. Kanker usus yang sudah parah dapat mengancam jiwa penderitanya.

Oleh karena itu, menjalani gaya hidup yang sehat merupakan langkah pertama dalam mencegah penyakit ini.

Mulailah dengan menerapkan pola makan yang sehat. Itulah ulasan singkat mengenai makanan dan minuman yang dapat menyebabkan kanker usus. Semoga bermanfaat bagi Anda. (*)

Sumber: Jawapos

Exit mobile version