Site icon Cenderawasih Pos

Kecelakaan KA Argo Semeru dan Argo Wilis, 31 Penumpang Luka-luka

Evakuasi kereta yang anjlok dan kecelakaan. (Jawa Pos Radar Jogja)

JAKARTA-Rangkaian kereta api (KA) Argo Semeru dan KA Argo Wilis mengalami kecelakaan di kilometer 520 +4 Petak Jalan Sentolo, Wates, Kulonprogo, Jogjakarta pada Selasa (17/10).

Kecelakaan itu bermula dari KA Argo Semeru mengalami anjlok sehingga membuat beberapa kereta keluar jalur. Berselang beberapa waktu kemudian, sebelum KA Argo Semeru berhasil dievakuasi, muncul KA Argo Wilis dan kemudian menyerempet kereta KA Argo Semeru.

Akibat insiden itu, perjalanan kereta api menjadi terganggu dan membuat 31 penumpang terluka. Tercatat, 28 orang mengalami luka-luka ringan, 1 harus menjalani rawat inap, lainnya menjalani rawat jalan.

Kapolres Kulon Progo AKBP Nunuk Setiyowati mengatakan, pada perjalanan KA Argo Semeru relasi Jogja-Jakarta Selasa (17/10) membawa 472 orang penumpang. Sementara KA Argo Wilis mengangkut 288 orang penumpang untuk relasi Bandung-surabaya.

“Adapun yang luka baik ringan maupun menjalani rawat inap sejumlah total 31 orang, terdiri dari 28 orang luka ringan sudah ditangani di tempat atau lokasi ini kemudian satu rawat inap dan dua rawat jalan,” ujar Nunuk dikutip dari Jawa Pos Radar Jogja.

Nunuk menyebut, para penumpang yang menjadi korban terbilang aman dan sudah dievakuasi. Sementara itu, penumpang yang selamat dan sehat sudah melanjutkan perjalanan, baik ke Jakarta ataupun Surabaya. Semua penumpang itu diberangkatkan KA evakuator.

“Evakuasi gerbong masih berproses. Nanti pastinya ini langkah-langkah yang sudah dilaksanakan oleh pihak KAI kita tunggu bersama, kapan bisa dilaksanakan evakuasi sehingga lalu lintas perkeretaapian bisa lancar,” katanya.

Menambahkan pernyataan Nunuk, Koordinator PSC 119 Dinas Kesehatan Kulonprogo Sigit Kuswanto juga membeberkan kondisi korban kecelakaan KA Argo Semeru dan KA Argo Wilis.

Sigit mengatakan, saat ini masih ada satu penumpang yang masih harus menjalani rawat inap di RS Queen Latifah Wates.

 

“Untuk kondisi masih syok terkait dengan terjadi benturan pada saat kereta anjlok. Mengeluhnya pusing berat sementara masih diobservasi, sudah lakukan tindakan awal oksigenasi ternyata masih belum berkurang untuk pusingnya jadi dirujuk ke RS Queen Latifa dan diobservasi dan dari Dokter IGD menyarankan untuk rawat inap untuk pemulihan,” ujarnya.

Sumber: Jawapos

Exit mobile version