Site icon Cenderawasih Pos

Biden Peringatkan: Akan jadi Kesalahan Besar Jika Israel Ingin Duduki Gaza

Joe Biden (Getty Images/Chip Somodevilla)

DI TENGAH  panasnya konflik Israel dan Hamas, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden kembali mengingatkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk tidak berbuat semaunya.

Pada Rabu (15/11) kemarin, Biden mengatakan jika Israel ingin menduduki Gaza itu adalah kesalahan yang besar. Pernyataan ini dikutip dari laman Antara (16/11).

Dalam pernyataan tersebut orang nomor satu di AS itu mengatakan kepada wartawan, bahwa dirinya akan melakukan segala upaya untuk membantu Israel, termasuk membebaskan sandera Israel yang ditahan oleh kelompok militan Hamas di Gaza.

Namun demikian, Biden menyatakan jika pihaknya enggan mengirim pasukan militer Amerika Serikat  ke tempat terjadinya konflik tersebut.

Presiden AS kemudian mengucapkan pesan yang ditujukan untuk para sandera dengan mengatakan “Kami akan datang”. Pernyataan tersebut itu tentu menimbulkan pertanyaan tentang apa yang dimaksud.

“Yang saya maksud adalah saya akan melakukan segala daya saya untuk mengeluarkan para sandera. Saya datang membantu sandera, mengeluarkan Anda. Tapi saya tidak bermaksud mengirimkan militer ke sana. Saya sedang tidak bicara tentang militer,” ujar Biden dalam mengklarifikasi.

“Saya akan terus berupaya mengatasi masalah ini, dan tidak akan berhenti sampai para sandera dibebaskan,” imbuhnya.

Sementara itu, Qatar yang menjadi tempat Hamas menjalankan kantor politiknya telah berusaha melakukan mediasi antara Hamas dan pejabat Israel untuk melakukan pembebasan sandera.

Diketahui jumlah sandera yang diamankan Hamas mencapai 240 orang lebih termasuk para tentara Israel, warga sipil Israel hingga warga dari luar negeri, termasuk warga AS.

Hamas sendiri telah melancarkan serbuan ke Israel pada tanggal 7 Oktober 2023, karena ingin memberontak dari masa penjajahan Israel selama berpuluh-puluh tahun. Ya, Gaza disebut-sebut telah menjadi penjara dunia karena penjagaan dan penindasan yang dilakukan oleh Israel.

Menanggapi aksi mendadak dari Hamas tersebut, Israel kemudian membalas dengan melakukan serangan besar-besaran melalui jalur udara dan darat. Israel melakukan bom tanpa henti di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Pada akhir bulan lalu, Israel mulai melakukan invasi lapis baja ke daerah kantong tersebut, yang mana telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang terbunuh, sekitar 40 persen di antaranya adalah anak-anak.

Mengetahui hal tersebut, Presiden AS, Joe Biden mengatakan agar Israel lebih berhati-hati dalam mengejar sasaran. Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya tak yakin perang akan berakhir sampai solusi dua negara ini tercapai.

Dalam informasi terbaru, Israel bahkan melakukan penggeledahan, dan melancarkan serangan hingga menembaki orang yang ada di Rumah Sakit terbesar di Gaza, Al Shifa.

Pada Rabu (15/11) Israel mengkonfirmasi jika pasukannya menemukan senjata dan perlengkapan tempur Hamas di Rumah Sakit Al Shifa. Namun, Hamas dengan tegas menolak pengumuman tersebut dan menyebutnya sebagai sebuah kebohongan.(*)

SUMBER: Jawapos

Exit mobile version