Site icon Cenderawasih Pos

Sebanyak 80 Ribu Pegawai Kemenag Masih Berstatus Non-ASN

Ilustrasi:Pegawai Non ASN (Ainur Ochiem/Radar Bojonegoro)

JAKARTA-Kementerian Agama (Kemenag) masih memiliki pekerjaan rumah besar. Yaitu banyaknya jumlah pegawai yang berstatus non-ASN. Menag Yaqut Cholil Qoumas menyebut, saat ini masih ada sekitar 80 ribu pegawai Kemenag dari pusat sampai daerah berstatus non-ASN.
Yaqut menuturkan, urusan kesejahteraan pegawai merupakan salah satu prioritas Kemenag saat ini. Satu persatu persoalan kesejahteraan sudah diselesaikan. Dia menyebutkan yang paling baru adalah pembayaran tunggakan atau hutang tunjangan inpassing.
“Tunjangan inpassing ini ditunggu sekitar 12 tahun,” katanya Senin (1/1). Pemerintah sudah kucurkan dana Rp 312 miliar lebih dari BA-BUN (Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara) Kementerian Agama. Tunjangan untuk periode Oktober-November 2023 itu dikucurkan untuk 98.972 guru non-ASN di bawah naungan Kemenag.
Yaqut berharap pembayaran itu berdampak pada peningkatan kinerja. Dia juga menegaskan komitmen Kemenag untuk terus mengupayakan kesejahteraan guru, utamanya yang non ASN. “Masih ada sekitar 80.000 pegawai yang belum berstatus ASN atau PPPK akan kami upayakanupayakan (pengangkatan menjadi ASN),” ujarnya.
Dia berharap mendapatkan kuota pengangkatan ASN yang cukup besar, seperti saat rekrutmen 2023 lalu. Pada rekrutmen ASN 2023, Kemenag mendapatkan kuota ASN sebanyak 4.125 lowongan ASN. Sebagian besar atau sebanyak 4.057 adalah lowongan ASN kategori PPPK. Sisanya adanyan lowongan ASN kategori PNS.

Mengawali 2024 ini, Yaqut menyampaikan sejumlah pesan untuk seluruh pegawai Kemenag. “Tahun ini adalah tahun politik,” katanya. Dia menegaskan pelayanan publik tidak boleh terganggu, atau bahkan terhenti gara-gara urusan politik praktis. Dia mencontohkan guru juga harus fokus dalam mendidik dan mengantarkan siswa menjadi generasi emas.
Seperti diketahui pengumuman rekrutmen ASN tahun sedikit berbeda dari biasanya. Tahun ini pengumuman seleksi akan disampaikan di pertengahan Januari. Biasanya pengumuman disampaikan di pertengahan tahun. Kemudian dalam beberapa tahun terakhir, formasi terbanyak adalah untuk mengangkat tenaga honorer alias pegawai yang sudah bekerja. Tahun ini kuota untuk fresh graduate bakal ditingkatkan lebih banyak. Hilmi Setiawan (wan/JPK)
Sumber: Jawapos
Exit mobile version