Site icon Cenderawasih Pos

Fokus SDM Untuk Kelola Potensi SDA Papua

Staf Ahli Gubernur Papua, Else P Rumbekwan, SPi, MSi, saat berdiskusi dengan Kepala Dinas Perikanan Provinsi dan Kabupaten Jayapura di Jayapura, Senin (15/5) lalu. (FOTO:Noel/Cepos)

JAYAPURA- Staf Ahli Gubernur Papua, Else P Rumbekwan, S.Pi.,M.Si mengungkapkapkan bahwa melihat potensi alam di sembilan kabupaten/kota di Papua yang hampir semua wilayahnya memiliki laut dan potensi sumber daya perairan, maka sudah seharusnya disiapkan sumber daya manusia sesuai dengan potensi yang ada.

  Pihaknya berharap agar setiap kampus yang ada di Papua ini memililiki jurusan di bidang perikanan. Dimana bidang perikanan harus  jadi minat mahasiswa di Provinsi Papua induk, jangan sampai kurang peminat.

  “Jurusan Perikanan untuk saat ini,  tidak seperti tahun-tahun waktu kami kuliah itu jadi rebutan, Jadi kami diseleksi ketat,” katanya, Senin, (15/5) lalu.

  Saking primadonanya, kata dia, perikanan jadi jurusan yang cukup disegani waktu itu. “Jadi waktu itu yang duduk di perikanan, kedokteran itu kita dianggap pintar, jadi mungkin saya melihat selain minat jurusan perikanan  di Papua, Yapis punya sudah bagus, jangan kita buka universitas untuk membawa mahasiswa masuk untuk kepentingan kita, tapi kita lupa bagaimana mempersiapkan SDM untuk membangun daerahnya sesuai potensi alam yang ada dan bisa terpakai, ” katanya.

   Untuk setiap Kampus di Papua, diharapkan  selain perbaikan perlu juga dilakukan peningkatan mutu kualitas. Tetapi juga fakultas perikanan di setiap kampus yang ada di Papua harus memberikan sosialisasi yang menyentuh ke orang Papua.

  “Kampus-kampus harus familiar, di Papua khususnya Universitas Cendrawasih diharapkan untuk memberikan sosialisasi terkait jurusan perikanan dan jurusan lainnya. Jadi ketika kita masuk kita bisa mengetahui jurusan yang ada lewat papan bicara atau informasi, sehingga orang bisa memilih jurusan dan disampaikan juga di media sosial,” katanya.

   Bahkan untuk ilmu-ilmu seperti perikanan ini, kata Else Rumbekwan, lapangan kerjanya tidak harus menjadi pengawai negeri sipil, tapi  juga bisa hidup karena ilmu yang dimiliki bisa diterapkan sendiri untuk usaha mandiri.

  Ia mengatakan bahwa, mengingat adanya Pembagian Daerah Otonomi baru, (DOB) maka Provinsi Papua induk harus mengandalkan ekonomi Biru. Ekonomi biru sendiri berbicara terkait pengelolaan kelautan dan perikanan yang ada di 9 Kabupaten yang mana hanya 8  Kabupaten yang memiliki perairan laut.

  “Dengan adanya pergeseran daerah otonomi baru ini tidak hanya pemerintah tetapi untuk pendapatan PAD juga terjadi pergeseran pendapatan khusus Papua sebagai provinsi induk, Karena yang masuk dalam provinsi induk ini yaitu wilayah Saireri dan Mamta,” katanya.

  Ia berharap agar pemda di 8 Kabupaten harus benar- benar fokuasdi perikanan, pertanian, Kehutanan dan lainya. (oel/tri)

Exit mobile version