Site icon Cenderawasih Pos

IAGI Usul Cycloop Menjadi Kawasan Cagar Alam Geologi

Ketua IAGI Papua, Robert Awi berdiksusi dengan Dekan Fakultas Teknik Uncen, Dr Johni Jonathan Numberi ST,M. Eng usai pembukaan diskusi IAGI di Fakultas Teknik Uncen, Kamis (7/4) ( FOTO: Gamel/Cepos)

JAYAPURA-Hasil diskusi yang dilakukan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Pengurus Daerah Papua menghasilkan satu catatan yang nantinya diteruskan ke pemerintah  untuk memboboti perencanaan dalam penyusunan RT/RW.

   Yang menarik adalah IAGI mengusulkan agar Cagar Alam Cycloop bisa memiliki nilai plus menjadi Cagar Alam Geologi. Ini dirasa perlu dibahas dan dipikirkan, sebab secara ilmu geologi ada banyak geosite – geosite di seputaran Cycloop.

“Ini yang kami khawatirkan jika tak diproteksi geosite itu akan hilang. Sementara geosite untuk ofiolit (ophiolite) di Indonesia salah satu yang paling lengkap adalah di Cycloop,” kata Ketua IAGI, Robert Awi usai kegiatan di Fakultas Teknik Uncen, Kamis (7/4).

   Kegiatan yang dibuka Dekan Fakultas Teknik Uncen, Dr Johni Jonathan Numberi ST,M. Eng nantinya menghasilkan sebuah rekomendasi yang didorong dalam penyusunan RT/RW. Kata Robert Awi meski diakui ofiolit ini juga ada di Karangsambung, Jawa Tengah tapi itu sulit sekali dijangkau sementara yang di Jayapura dan Kabupaten Jayapura itu sangat mudah terjangkau,” bebernya.

   Disini IAGI berharap dengan tata ruang  yang sedang dibahas ini bisa dijadikan cagar alam geologi sehingga informasi tentang geologi bisa lebih mudah diakses.

“Kajian sementara masih kami siapkan dan dalam waktu dekat kajian ini sudah bisa kami diskusikan kemudian merekomendasikan ke pemerintah. Bagi kami ini sangat penting karena kita akan menyelamatkan bukti otentik yang berkaitan dengan geologi,” jelasnya.

   Selain itu dari status ini nantinya  akan menumbuhkan kreatifitas masyarakat sebagai pelaku UKMM dan unit geoside juga bisa memberi dampak positif bagi masyarakat. “Jadi selain unsur akademik ada juga nilai edukasi dan nilai ekonomi yang bisa berjalan bersama,” imbuh Robert Awi. (ade/tri)

Exit mobile version