Site icon Cenderawasih Pos

“Disemprot” Warga Jangan Hanya Janji, JBR Kaget

Jhony Banua Rouw ketika berdiskusi dengan mama-mama asal Saireri di Lapangan Basket Cigombong pada kampanye terbuka di Kotaraja, Selasa (2/10). (foto:Gamel/Cepos)

JAYAPURA – Ada yang menarik dari kampanye terbuka hari kedua yang dilakukan pasangan calon Jhony Banua Rouw-Darwis Massi di Cigombong, Kotaraja, Selasa (1/10). Ini setelah MC meminta empat warga yang dipilih secara random untuk maju dan menyampaikan aspirasinya.    

    Orang pertama menyampaikan soal ekonomi mikro yang digeluti. Sulitnya mendapat bantuan modal usaha.Lalu orang kedua menyampaikan soal  para seniman yang jarang diperhatikan pemerintah dan terkesan dibiarkan tumbuh sendiri. Orang ketiga bernama Frederika Imbiri yang menyampaikan pernyataan cukup menohok.

  Ia menyinggung paslon jangan terlalu berbicara janji yang manis – manis. Ia memiliki pengalaman mengawal dua anggota DPR Kota, namun nyatanya sama saja. Tidak pernah terealisasi.

“Kalau datang hanya janji – janji kami sudah kebal. Saya  di rumah ibu rumah tangga tapi juga sedang koas. Dulu membantu DPR maju dan lolos tapi hanya bicara saja,” sindir     Frederika yang didengar seksama Jhony Banua di Lapangan Basket Cigombong, Selasa (2/10).

    Apalagi dengan membawa program pendidikan gratis, ia merasa hal tersebut sulit terwujud mengingat walikota ganti walikota  tidak pernah terjadi.

“Uang buku kami harus bayar Rp 760 ribu, belum uang SPP dan komite, terlalu banyak sementara suami penghasilan tidak tetap dan saya masih koas,” ucap Frederika  disambut tepuk tangan warga.

   “Jadi tidak usah berjanji muluk – muluk karena kami yang jalani semua,” tambahnya lagi.

Disini Jhony terlihat kaget lantas menjawab bahwa semua  aspirasi yang disampaikan sangat tajam dan menarik. Ia menyatakan program pendidikan gratis bisa dilakukan selama ada kemauan dan komitmen dari pemimpin. Sekalipun uang banyak, namun  tak memiliki komitmen maka tidak akan terwujud.

   “Kami sudah hitung semua dan itu bisa. Yang gratis nanti uang pendaftaran masuk maupun uang SPP,” tambahnya.

   Hanya dikatakan untuk mewujudkan itu dibutuhkan keputusan berani. “Di daerah lain ada yang bisa, masak di Jayapura tidak bisa dan menjadi komitmen bagi kami,” tutupnya.

  Sementara di Tanah Hitam, Jhony dan Darwis menjanjikan sarana air bersih. “Dari kapasitas air, sarana prasarana dan teknologi semua sudah ada. Saya  persoalan air ini bisa diatasi dan saya sudah hitung dan mengecek semua. Jika debit  turun, air Danau Sentani bisa digunakan. Air itu beda dengan di Jakarta. Kita punya masih bersih dan tinggal dipompa kemudian dilakukan treatment kemudian disalurkan. Yang jadi masalah saya pikir bukan soal airnya tapi persoalan ulayatnya dan harusnya bisa diselesaikan,” tutup Jhony. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version