Site icon Cenderawasih Pos

Perambahan Hutan Dikhawatirkan Berdampak Pada Sumber Air

Dr.H.Entis Sutisna, SE.,MM (FOTO: DOK Cepos)

JAYAPURA-Direktur Umum PT Air Minum Jayapura, Dr.Entis Sutisna mengaku, masalah kekeringan atau dampak Elnino yang terjadi belakangan ini sama sekali tidak berdampak pada ketersediaan air bersih di PTAM Jayapura.

Namun pihaknya hanya khawatir dengan aktivitas perambahan hutan secara liar yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu di daerah atau kawasan hutan lindung atau cagar alam siklop.  Sebab daerah hutan lindung itulah yang menjadi sumber air bersih yang dialirkan PDAM ke ribuan pelanggan yang ada di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura.

“Sistem kami  saat ini memang masih aman. Karena  curah hujan  di Jayapura itu normal. Namun  di sisi lain, kami   mengalami  kekhawatiran juga, terutama untuk masalah konservasi lingkungan hidup ini.  Saya lihat di lapangan itu memang  sudah banyak orang melakukan aktivitas di hutan-hutan  yang notabene itu berada di daerah cagar alam, berada di daerah sumber air yang dimiliki oleh PTAM Jayapura ini.  Yang  kita khawatirkan  jangan sampai  keberlangsungan pelayanan ini terganggu karena  situasi di hulunya,” kata Dr. Entis Sutisna, Senin (30/10).

   Dia mengatakan, dipastikan seluruh sumber air yang digunakan PDAM Jayapura untuk pelanggan yang ada di Kabupaten Jayapura dan  kota Jayapura, masih mengandalkan sumber air bersih yang berasal dari kawasan Pegunungan Cyclops.

   Apabila aksi-aksi perambahan liar yang dilakukan saat ini, tidak dihentikan maka sudah pasti untuk jangka panjangnya akan berdampak pada ketersediaan air bersih pagi masyarakat di kabupaten dan Kota Jayapura.

  “Kalau di atasnya itu ada  orang melakukan penebangan, untuk kepentingan-kepentingan ekonomi maupun untuk perumahan,” bebernya.

   Namun demikian, saat ini pihaknya sudah melakukan pembersihan di area intake pengambilan air bersihnya. Mulai dari Kojabu, Kampwolker, dan Polimak. Upaya-upaya tersebut salah satunya untuk mencegah kebocoran air bersih di daerah intake. Sampai saat ini, volume air bersih yang dialirkan juga masih cukup stabil. Kemudian kebocoran-kebocoran yang sering terjadi di daerah jalan alternatif juga sudah mulai diperbaiki.

  “Ketersediaan air yang kami gunakan ini sangat tergantung dengan daya dukung lingkungan juga mendukung. Kalau terjadi kerusakan yang jelas juga  akan menimbulkan kekurangan debit,” tambahnya. (roy/tri).

Exit mobile version