Site icon Cenderawasih Pos

Respon YPMAK Soal Isu Demo Tanggal 18 April 2024

Direktur YPMAK, Vebian Magal didampingi sejumlah Kepala Suku dari suku kerabat di Mimika saat ditemui di Kantor YPMAK, Jalan Yos Soedarso, Mimika, Papua Tengah, Senin (15/4/2024). (Foto: Cenderawasih Pos/Moh. Wahyu Welerubun).

MIMIKA – Menanggapi isu aksi demo yang direncanakan oleh sejumlah kelompok di Mimika terhadap Yayasan Pengembangan Masyarakat Adat Amungme-Kamoro (YPMAK), sejumlah tokoh adat dari 5 suku kerabat di Mimika rapatkan barisan bersama YPMAK guna menyikapi hal tersebut.

Direktur YPMAK, Vebian Magal didampingi lima benerapa kepala suku dan perwakilan suku kerabat saat ditemui menegaskan, oknum kelompok yang ingin melalukan aksi demo pada 18 April 2024 berkaitan dengan pengelolaan dana 1 persen bukanlah bagian dari dua suku besar di Mimika dan lima suku kerabat.

Vebian menyebut kelompok tersebut bukanlah bagian dari 7 suku tetapi hanya kelompok berkepentingan tertentu yang mengklaim mewakili dan mengatasnamakan masyarakat.

Kata Vebian, semua orang harus dewasa dalam meyikapi hal ini, sehingga proses pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi tetap berjalan dan tidak terganggu.

Vebian juga membantah adanya isu yang tidak benar tentang YPMAK yang disampaikan oleh kelompok-kelompok tersebut.

Menurutnya, oknum yang membuat kelompok itu tidak pantas untuk berbicara, sebab mereka adalah orang tua dan sudah memiliki banyak pengalaman, juga terbiasa selama 10 sampai 20 tahun mengelola dana 1 persen.

“Mereka (oknum yang membentuk kelompok tertentu) merasakan (dana 1 persen dan mengelolanya) apakah mereka ini sudah dewasa lalu minta pemerataan ataukah mereka hanya karena kepentingan tertentu,” ujar Vebian saat ditemui di Kantor YPMAK yang berada di Jalan Yos Sudarso, Mimika, Papua Tengah, Senin (15/4/2024).

Berkaitan dengan pengelolaan dana kemitraan 1 persen tersebut, Vebian menjelaskan, peralihan bentuk Lembaga ke Yayasan yang terjadi di YPMAK merupakan langkah penyelamatan.

Kata Vebian, hal ini dikarenakan banyak aset yang dulunya atas nama pribadi bukan institusi. Selain itu, pertanggungjawaban penggunaan anggaran pun tidak dilakukan dengan baik.

Vebian mengungkapkan, jika kelompok tersebut ingin adanya evaluasi, hal itu bisa dilakukan dengan catatan dirinya sebagai direktur ingin kembali melanjutkan masa kepemimpinannya.

“Masyarakat bisa menuntut evaluasi dan pertanggungjawaban kinerja, bisa! Tapi untuk saat ini (saya) belum menyatakan apa-apa, maka dari itu semua orang mendukung proses seleksi yang dilakukan tim seleksi dan saat ini sedang berjalan, sehingga tidak menganggu proses pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.

“Kalau demo itu menuntut evaluasi atau pertanggungjawaban itu evaluasi apa? Masalahnya dimana?,” tambahnya.

Vebian menegaskan apabila demo tetap dilaksanakan maka ia dengan tegas meminta kepolisian untuk menangkap para demonstran.

Sementara itu, Kepala Suku Nduga, Elipanus Susareat, Wakil Kepala Suku Mee Deki Tenouye, Tokoh masyarakat suku Damal, Yohanis Magai Perwakilan Suku Dani, Yakobus Kogoya dan Sekretaris Suku Moni, Beatrix Songgonau juga menegaskan bahwa ada jalur yang mestinya ditempuh oleh kelompok tersebut jika ingin melalukan evaluasi tanpa harus melakukan aksi demo.

Mereka juga sepaham bahwa demo tidak perlu dilakukan sebab YPMAK telah mengelola dana 1 persen atau kemitraan dengan baik. (mww)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version