Site icon Cenderawasih Pos

Tak Terima Keluarganya Tewas, Warga Blokade Jalan Poros Mapurujaya

Sejumlah warga yang memblokade perempatan Jalan Poros Mapurujaya, Sp1, Mimika, Papua Tengah, Kamis (3/10) kemarin. (foto:Moh. Wahyu Welerubun/Cenderawasih Pos)

Polisi Janji Akan Mengusut Kasus Tersebut

MIMIKA – Jalan Poros Mapurujaya, Sp1, Distrik Wania, Mimika, Papua Tengah lumpuh total akibat warga memblokade perempatan, Kamis (3/10) pagi.

Pantauan Cenderawasih Pos, aksi blokade jalan ini sudah berlangsung mulai pukul 6.30 WIT. Ruas jalan dari empat sisi persimpangan terlihat ditutup dengan menggunakan kayu.  Tepat di tengah perempatan, warga juga melakukan bakar ban.

Berdasarkan keterangan seorang warga, Taufiq mengatakan, belum diketahui pasti penyebab kejadian ini. Namun, diduga warga melakukan protes karena ada seorang anak yang ditemukan tewas di tengah Jalan Sp1, Mimika.

“Jadi tadi pagi ada penemuan mayat laki-laki di tengah jalan. Belum tau apalah dia tewas karena dibunuh atau laka tunggal atau tabrak lari. Kayaknya polisi masih cari tahu kebenarannya,” kata Taufiq.

Kapolsek Mimika Baru, AKP Jaihot Limbong didampingi sejumlah perwira Polres Mimika saat ditemui awak media di depan ruang jenazah, Kamis (3/10) kemarin. (foto: Moh. Wahyu Welerubun/Cenderawasih Pos)

  Di tempat terpisah, Polres Mimika dalam hal ini Polsek Mimika Baru (Miru) akan melakukan pendalaman terhadap meninggalnya YA alias Anis, yang ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di Sp1, Distrik Wania.

Dalam keterangannya Kapolsek Mimika Baru, AKP Jaihot Limbong mengatakan sekira pukul 05.00 WIT, ada laporan warga tentang jasad korban ditemukan tergeletak di tengah jalan.

“Selanjutnya kita bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika untuk dilakukan pemeriksaan lanjut sebab-sebab meninggalnya korban,” kata Kapolsek saat ditemui di ruang jenazah RSUD Mimika.

Kapolsek melanjutnya, buntut meninggalnya YA, pihak keluarga yang merasa tidak terima kemudian melakukan aksi palang jalan di perempatan Jalan Poros Mapurujaya.

Meski sempat terjadinya chaos alias ketegangan  karena aksi palang jalan tersebut, masyarakat melempar batu dan benda lainnya ke aprat, polisi sempat mengeluarkan tembakan gas air mata, dan akhirnya palang jalan tersebut dibuka.

“Memang tadi pada saat mau pembukaan palang sempat ada pro kontra dari pihak keluarga korban ataupun keluarga pendukung sempat melakukan pelemparan batu ke aparat yang berjaga disitu, kemudian kita melakukan tindakan terukur di situ sempat membuang gas air mata namun tidak menimbulkan adanya korban baik dari pihak kepolisian ataupun dari pihak keluarga,” kata Kapolsek.

Kapolsek melanjutkan, saat ditemukan memang terdapat sejumlah tanda-tanda luka pada beberapa bagian tubuh korban seperti di tangan dan jari korban.

Di TKP, polisi juga menemukan serpihan-serpihan kaca diduga kaca helm namun belum dapat dipastikan apakah serpihan itu ada kaitannya dengan meninggalnya YA.

Kapolsek menyebut, polisi akan tetap melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait sebab-sebab menunggalnya YA.  Pihaknya telah membentuk tim gabungan dari Polsek Mimika Baru maupun Satuan Lalulintas Polres Mimika untuk melakukan pendalaman guna mengungkapkan sebab akibatnya.

“Kita sudah melakukan olah TKP, kita juga sudah menginterogasi ada beberapa saksi yang ada di TKP. Mohon waktu untuk kami bekerja semaksimal mungkin sehingga nanti kita bisa memberikan satu kepastian sehingga bisa mengungkap perkara ini,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, Yance Boyau yang merupakan Kakak YA saat ditemui di ruang jenazah RSUD Mimika meminta polisi dapat mengungkap siapa pelakunya dan motifnya apa.

“Kapolsek Mimika Baru tolong ungkapkan siapa pelakunya, motifnya dibunuh atau Laka Lantas atau seperti apa begitu karena meninggalnya misterius jadi biar kepolisian yang ungkapkan,” tutur Yance kepada wartawan.

  Yance mengungkapkan, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya secara misterius itu, mendiang Anis sempat menyampaikan pesan kepada anak ke tiga Yance untuk diteruskan kepada dirinya.

Meninggalnya Anis tampak membawa duka mendalam bagi pihak keluarga hingga orang-orang terdekatnya seolah tidak rela dengan kepergiannya.

Mereka menduga bahwa Anis meninggal karena dibunuh dan bukan karena kecelakaan yang menyebabkan dirinya meregang nyawa. (mww/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version