Site icon Cenderawasih Pos

Panitia Porkab Pulangkan Tim Voli Putra Airu

Tim volly Putra Airu saat berlaga sebelum akhirnya di diskualifikasi, Jumat (14/7). (FOTO: Robert Mboik Cepos)

SENTANI- Tim panitia penyelenggara Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) terpaksa mendiskualifikasi Tim Volly Putra asal Distrik Airu, Jumat (14/7). Diduga tim volly Putra perwakilan Airu itu melakukan pelanggaran terhadap aturan yang diberlakukan panitia porkab II.

Koordinator Bidang Pertandingan Porkab II, Parson Hotota mengatakan  panitia penyelenggara terpaksa mendiskualifikasi tim voli putra dari distrik Airu, karena ketahuan satu atau dua orang pemainnya melanggar aturan ketentuan terkait batasan usia seorang pemain.

“Aturan bagi pemain yang dapat mengikuti porkab II adalah pemain yang kelahiran 1 Januari 2004. Berarti dibawah 2004 tidak boleh ikut. Kecuali lahir di atasnya,”kata Parson Hotota, Jumat (14/7).

Diketahui, diskualifikasi bagi tim voli putra Airu itu diketahui karena ada tim lain yang melakukan protes terhadap pemain voli putra dari Distrik Airu yang diketahui melebihi batas usia yang sudah ditentukan oleh panitia.  Panitia kemudian memutuskan mendiskualifikasi tim voli putra dari distrik terjauh dari Kabupaten Jayapura itu. “Kalau ada pemain dari tim lain yang diprotes oleh tim tertentu Saya pikir itu wajar, “ujarnya.

Diungkapkan,  setiap pelatih dan manajer harusnya memegang aturan itu. Sehingga semua yang terlibat bisa mentaati aturan yang dibuat.  Regulasi itu dibuat untuk bagaimana bisa memberikan ruang kepada atlet-atlet yang memang masih muda ini bisa bersaing.

“Nanti kalau kita tidak buat aturan,  mereka yang semestinya punya ruang, akhirnya tidak bisa main, “ujarnya.

Dia juga sangat menyayangkan adanya  tim atau kontingen yang tidak mematuhi aturan tersebut,  sehingga kesannya tidak mau tahu dengan peraturan yang ada.  Namun demikian dia tidak mau menyalahkan panitia penyelenggara.

“Saya pikir panitia juga tidak salah dan mereka sudah melakukan dengan baik. Hanya saja ada tim yang melanggar aturan itu,” pungkasnya. (roy/ary)

Exit mobile version