Site icon Cenderawasih Pos

106 Peserta Ramaikan Karnaval Budaya Lestarikan Cenderawasihku

Paguyuban Kawanua saat menunjukan burung Cenderawasih berukuran besar saat pelaksanaan Karnaval Budaya di Depan Kantor Bupati Jayawijaya Sabtu (10/8) kemarin (foto:Denny/ Cepos)

WAMENA – Usai pelaksaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) ke 32, Pemkab Jayawijaya kembali semarakan perayaan HUT ke-79 RI dengan menggelar Karnaval Budaya dengan Thema “Lestarikan Cenderawasihku”  yang melibatkan 106 peserta dari Tingkat TK/ Paud, SD, SMP, SMA/SMK, Pergunuran Tinggi, khalayak Umum dan Paguyuban yang ada di Kota Wamena.

  PJ Gubernur Ppaua Pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai, mengatakan tema yang diangkat seperti Lestarikan Cenderawasihku dalam karnaval ini sekaligus mengkampanyekan kepada masyarakat untuk tidak lagi melakukan pemburuan liar terhadap burung Cenderawasih yang ada di seluruh Papua untuk dijadikan sebagai hiasan.

“Untuk melestarikan Cenderawasih sama seperti yang saya Pj Gubernur dan Bupati gunakan, saat ini Cenderawasih yang digunakan dari ukiran kayu, dan masyarakat juga harus demikian menggunakan cenderawasih yang imitasi atau tiruan sehingga ini juga dapat menumbuhkan ekonomi kreatif diwilayah ini,”ungkapnya di Wamena dalam pembukaan Karnaval Budaya di depan kamtor Bupati Jayawijaya Sabtu (10/8) kemarin.

Penggunaan aksesoris burung Cenderawasih yang imitasi tak mengurangi ekspresi budaya dan ekspresi seni, tentu ini juga merupakan kebersamaan, oleh karena itu ia mengajak seluruh masyarakat menjaga habitat burung cenderawasih seperti menjaga Jayawijaya, dan honai besar Papua Pegunungan agar aman, nyaman dan damai.

Di tempat yang sama PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM menyatakan, penggunaan aksesoris burung cenderawasih yang imitasi akan memberikan dampak yang besar bagi peningkatan dunia wisata dalam hal ini UMKM, tanpa meninggalkan pelestarian budaya di Papua.

“Pelaksanaan Karnaval tahun ini agak berbeda jika dibandingkan dengan karnaval sebelumnya, seperti pengurangan jumlah anggota peserta karnava, tidak diperkenankan menggunakan aksesoris burung cenderawasih yang asli kecuali yang dibuat dari bahan kertas, kayu atau lainnya sebagai bukti pelestariannya,”jelasnya.

“Di moment ini saya mengajak seluruh masyarakat di Jayawijaya di Provinsi Papua Pegunungan untuk mendukung program pemerintah dalam melestarikan burung cenderawasih serta menanamkan kecintaan terhadap adat istiadat  warisan leluhur kita sejak usia dini,” Kata Thony Mayor

Sementara itu Ketua Panitia Karnaval Budaya Drs. Tinggal Wusono, M.AP menyatakan guna memeriahkan HUT ke-79 RI atas nama panitia pihaknya mengucapkan terimakasih kepada seluruh kelompok peserta yang telah mendaftar sehingga kegiatan ini bisa dilakukan bersama.

“Pada Karnaval tahun 2024 ini diikuti oleh 106 peserta, diantaranya TK/Paud  14 Peserta, SD 16 Peserta, SMP14 Peserta, SMA/SMK 10 Peserta, Perguruan tinggi 5 peserta, umum 14 peserta, dan Paguyuban 17 Peserta,  untuk kendaraan hias sepeda 7 peserta , Motor 11, dan mobil hias 8 ,”jelasnya(jo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version