Site icon Cenderawasih Pos

Sertijab Kepsek, Bupati  Romanus Minta Guru Laksanakan Tugas Baik 

Bupati Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT saat menyerahkan berita acara Sertijab   kepala sekolah  SD, SMP, SMA dan SMK yang telah dilantik beberapa waktu lalu di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Senin (16/10/2023). (FOT0:Sulo/Cepos )

MERAUKE – Setelah  melantik kepala sekolah SD, SMP dan SMA-SMK beberapa waktu lalu, serahterima jabatan dari pejabat lama ke pejabat  baru tersebut dilakukan secara serentak di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Senin (16/10/2023).

   Bupati  Merauke Drs Romanus Mbaraka, MT meminta kepada seluruh kepala sekolah yang Sertijab tersebut untuk melaksanakan tugas dengan baik. Karena menurutnya, ada beberapa informasi       yang akurat setelah dirinya  sampai ke beberapa sekolah khususnya  untuk SD. Bahkan bupati Romanus memohon dengan sagat kepada para sekolah tersebut untuk melaksanakan tugas dengan baik.

‘’Saya mohon sungguh-sungguh mengajar. Karena ada anak-anak yang tidak bisa memnbaca dan menulis. Ini krusial masalahnya. Ini menyangkut martabat bapak ibu sebagai guru. Saya mohon harus betul-betul mengajar. Karena menjadi seorang guru itu panggilan,’’ tandas bupati Romanus Mbaraka.   

   Dikatakan  bupati Romanus bahwa orang akan memberikan penilaian terhadap  proses belajar mengajar  yang dilakukan oleh para bapak ibu guru tersebut dengan mengambil sampel untuk mengukur kualitas pendidikan terutama yang ada di pedalaman.

‘’Mereka pasti mencari anak-anak Papua yang ada di pedalaman dan nanti mereka followup. Saya harap, bapak ibu guru chare dengan tugas.  Karena kalau sampai  di flollowup, yang  malu selain pemerintah daerah terutama profesi gurunya tidak elok,’’ terangnya.

Selain itu, bupati Romanus Mbaraka juga mengingatkan para kepala sekolah tersebut untuk merangkul staf dan seluruh guru yang ada di sekolah. Kepala sekolah dan guru serta staf yang ada harus solid sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik. Karena menurut bupati Romanus  Mbaraka, di beberapa tempat seperti Komolom, anak tidak tahu baca tulis.

‘’Di Wantamar, kepala sekolahnya tidak pernah mengajar sehingga anak-anak  tidak tahu baca tulis. Di Muting juga ada beberapa juga tidak tahu baca tulis. Termasuk  di dalam kota,  ada beberapa SD tidak bisa baca tulis,’’ terangnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati juga meminta kepala sekolah untuk selektif dalam memberikan persetujuan kepada guru unttuk kredit.  ‘’Memang Kredit hak pegawai. Tapi ikut membunuh. Karena masih ada suami istri  dan anak. Bapak ibu guru harus tegas dan dicek betul-betul . Jangan sampai gaji tinggal Rp 100.000 dan pasti kalau sudah demikian, guru yang  bersangkutan tidak akan mengajar lagi. Pasti dia akan mencari tambahan di luar untuk menghidupi keluarganya. Apalagfi kalau kredit dengan waktu lama, kasihan keluarganya,’’ pungkasnya. (ulo)

Exit mobile version