Site icon Cenderawasih Pos

Capaian PIN Polio Papua Selatan Dosis Pertama Capai 68,6 Persen

dr. Herlina Rahagiar (foto:Sulo/Cepos)   

MERAUKE- Hingga 10 Juli 2024, pencapaian  Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio untuk  Provinsi Papua Selatan yang mencakup 4 kabupaten untuk dosis pertama telah mencapai 68,6 persen dari target sebelumnya 95 persen untuk cakupan vaksinasi Polio sebanyak 119.928 anak umur 0-7 tahun.

‘’Sampai tanggal 110 Juli 2024, capaian PIN Polio untuk Provinsi Papua Selatan dosis pertama sebanyak 68,6 persen dari  total 119.928 anak yang menjadi sasaran vaksinasi Polio. Sementara dosis kedua baru mencapai 30 persen,’’ kata  Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Selatan dr. Herlina Rahagiar, Jumat  (12/07/2024).

Herlina menjelaskan, dari 4 kabupaten cakupan  Provinsi Papua Selatan, Kabupaten Mappi  merupakan daerah yang cakupannya vaksinasi Polio untuk tahap pertama  cukup tinggi yakni sebesar 88,2 persen. Sementara dosis kedua sebesar 34 persen. Disusul Kabupaten Merauke  dengan cakupan PIN Polio dosis pertama  sebesar 66,8 persen dan dosis kedua sebesar 30 persen.

Kemudian Kabupaten Boven Digoel  untuk dosis pertama 59,5 persen dan dosis kedua sebesar 11 persen. Sedangkan Kabupaten  Asmat untuk dosis pertama baru mencapai 58,6 persen, sedangkan dosis  kedua sebesar 22,04 persen.  ‘’Ada 4 dosis yang harus diberikan kepada anak yang berumur antara 0-7 tahun,’’ katanya.   

   Herlina Rahagiar  mengungkapkan, berbagai kendala dialami  petugas di lapangan dalam mencapai target  PIN Polio di Papua Selatan.  kendala pertama menyangkut kondisi geografis.

‘’Petugas kita in di lapangan mengikuti jadwal posyandu. Mengapa, karena kalau misalnya mereka berkunjung terutama di Kabupaten Asmat pergi ke satu kampung  belum tentu dapat sasarannya. Hari berikut, kemungkinan sasarannya di dapat  1.

Sedangkan untuk vaksin polio satu botol kalau sudah dibuka berarti harus diteteskan kepada 50 anak. Nah, kalau hanya dapat 2 anak, maka harus sisir lagi, sehingga vaksin yang sudah dibuka itu tidak dibuang percuma. Kita mengalami kesulitan di situ,’’ jelasnya.

Kendala lainnya, jelas dia, karena untuk PIN Polio  ini memang tidak tersedia anggaran khusus dan juga kendala tenaga.  Sementara tenaga kesehatan yang ada di puskesmas atau puskesmas pembantu tidak hanya untuk menangani PIN Polio tersebut tapi juga kegiatan  rutin lainnya.   

Kendati demikian,  Herlinaa Rahagiar masih optimis pelaksanaan PIN Polio di Papua Selatan akan mencapai target. ‘’Kalau di Mappi bisa mencapai 88 persen, kita berharap teman-teman optimis bahwa bisa  mengejar target. Kita berharap semua anak-anak di Papua Selatan umur 0-7 tahun mendapatkan  vaksin Polio,’’ tambahnya optimis. (ulo)   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version