Site icon Cenderawasih Pos

Di Merauke, KM Prima Sukses Dilaporkan Tenggelam

AKP Okto Samosir, SH  (FOTO: Sulo/Cepos)

Seluruh Awak Kapal Berhasil Diselamatkan KM Surya Wijaya

MERAUKE- KM Prima Sukses, yang merupakan kapal cumi dengan 27 awak kapal termasuk Nahkoda dan KKM dilaporkan  tenggelam di Perairan Arafura, Kabupaten Merauke atau pada posisi  09°53’000″LS-141°53’000″BT, 23 Mei 2022 sekitar pukul 10.00 WIT lalu, namun baru dilaporkan nahkoda kapal atas nama Muhammad Sholeh pada 26 Mei 2022.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, karena seluruh  awak kapal berhasil diselamatkan KM Surya Wijaya. Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji,M.Hum melalui Kasat Polairud Polres Merauke AKP Okto Samosir, SH, saat dikonfirmasi membenarkan, Senin (30/5). 

Kronologis kejadian, kata Kasat Polair, kapal  cumi tersebut tenggelam berawal saat kapal mengalami kerusakan pada mesin induk kapal. Kemudian dilakukan perbaikan selama 1 hari, tapi tidak berhasil. Kemudian pada hari kedua Senin (23/5)  masih dalam proses perbaikan mesin induk kapal,  sekitar jam 10.00 WIT, kapal mengalami benturan dengan batu karang.

Saat   itu air laut bergerak surut, dan sekitar jam 12.30 WIT, ketika air laut bergerak pasang dan saat pelapor selesai melaksanakan salat dhuhur, pelapor melihat pada kamar mesin air laut sudah merembes dan  masuk dalam ruang mesin kapal melalui papan kapal yang retak, sehingga pelapor bersama KKM atas nama Rizki  berupaya untuk menutup bocor tersebut dengan menggunakan kain dan menggunakan mesin pompa air.

Namun  dikarenakan air laut mulai pasang deras, kain yang menutupi bocor tersebut tidak kuat dan mesin pompa yang digunakan untuk mengeluarkan air tidak bisa bekerja baik, sehingga kamar mesin mulai tergenang air mengenangi mesin induk 4D sehingga tidak bisa berfungsi, kapal perlahan tenggelam.

Kemudian para awak kapal tersebut berhasil diselamatkan  KM Surya Wijaya yang sama-sama kapal cumi.  ‘’Dari laporan bahwa KM Surya Wijaya  sempat berusaha akan menarik kapal yang tenggalam ini, tapi karena kapal sudah penuh dengan air sehingga sulit untuk ditarik dan akhirnya ditinggalkan tenggelam di laut,’’paparnya. (ulo/tho)

Exit mobile version