Site icon Cenderawasih Pos

Peserta Memiliki Potensi dan Skill, Berharap Diberikan Alat dan Modal

Peserta pelatihan mebeler dan handicraft dari wilayah Pembangunan 3 dan 4 Kabupaten Jayapura saat melakukan praktek memotong kayu di SMKN 5 Jayapura, Rabu (25/10). Pelatihan ini diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jayapura. (foto: Priyadi/Cepos)

Melihat Pelatihan Mebeler dan Handicraft Oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kab, Jayapura di SMKN 1 Jayapura

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jayapura menyelenggarakan Pelatihan Mebeler dan Handicraft bagi 16 peserta dari wilayah pembangunan 3 dan 4 Kabupaten Jayapura selama 21 hari di SMKN 5 Jayapura. Apa harapan dan keinginan mereka setelah mengikuti pelatihan?

Laporan : Priyadi: Jayapura

Sebanyak 16 peserta pelatihan mebeler dan handicraft dari wilayah pembangunan 3 dan 4 Kabupaten Jayapura, yang ada di Distrik Kaureh, Distrik Nimbokrang dan Distrik Kemtuk Gresi selama 21 berada di SMKN 5 Jayapura untuk mengikuti pelatihan mebeler dan handicraft.

Pagi  kemarin, pukul 9.30 WIT pada peserta pelatihan terlihat sangat antusias mengikuti praktek memotong kayu balok yang diberikan arahan oleh instruktur. Para peserta dengan asik mendengarkan apa yang menjadi arahan instruktur,  bagaimana cara memotong kayu balok yang baik dan benar untuk dibuat menjadi kusen, daun pintu dan lainnya, karena semua harus menggunakan teknik dan perhitungan yang tepat, supaya hasilnya bagus.

Ditemui wartawan Cenderawasih Pos di bengkel latihan SMKN 5 Jayapura  Bernadus Wally mengaku sangat senang sejak pembukaan pada tanggal 17 Oktober lalu hingga Hari Rabu (25/10) mereka sudah mendapatkan pembelajaran baik itu teori maupun praktek. Untuk ilmu teori mereka mendapatkan ilmu terkait alat- alat yang dipergunakan untuk bidang pertukangan atau mebeler, bagaimana cara menggunakan alat tersebut, kemudian cara  memotong kayu, mengukur kayu, menyambung kayu dalam membuat mebeler.

“Kami sudah diajarkan secara teori selama 3 hari dalam perkenalan nama-nama alat yang digunakan untuk pertukangan dan bagaimana cara memakainya. Setelah itu kami diajari membuat tempat tidur dan sudah jadi ada beberapa tempat tidur yang kami sudah buat,”ungkap Bernadus Wally yang tinggal di Distrik Nimbokrang.

Bernadus mengaku, selama mengikuti pelatihan ia merasa tidak ada tingkat kesulitan karena instruktur yang melatih bisa menyampaikan materi teori dan praktek secara baik dan mudah diterima oleh peserta.

Ia sendiri berharap, nanti usai menyelesaikan pelatihan tersebut, ada bantuan dari pemerintah Kabupaten Jayapura berupa alat kerja pertukangan dan modal,  supaya mereka bisa membuka usaha kecil- kecilan, apalagi di daerahnya bahana baku sangat melimpah, tentu ini akan semakin memacu mereka untuk bekerja.

“Kami harap selesai mengikuti pelatihan bisa diberikan modal dan alat kerja, supaya kami bisa membuka usaha mebeler atau membuat kusen dan daun pintu, karena kayu di tempat kami masih banyak,”ucapnya

Hal senada juga dikatakan peserta dari Distrik Kaureh, Konstan Lay. Ia mengaku sangat senang dengan diberikan pelatihan mebeler dan handicraft, karena ia bercita-cita bisa menjadi tukang kayu di daerahnya dan bisa membuat mebeler seperti tempat tidur, meja, kursi, kusen, daun pintu, jendela dan lainnya.

Diakuinya, selama ini rata-rata warga tidak bisa membuat pintu dan kusen. Mereka  masih  membeli atau memesan dari luar,  padahal di daerahnya banyak kayu yang bisa digunakan untuk membuat kusen, tempat tidur, daun pintu dan jendela. Jika sudah mengikuti pelatihan ini tentu dalam membangun rumah dan membuat  kusen, daun pintu, jendela atau perabot pelengkap lainnya tidak perlu pesan dari luar.

Dengan demikian, Orang Asli Papua yang berada di daerah paling jauh pusat ibu kota Kabupate Jayapura di Sentani, sudah bisa membuat sendiri mebeler dan handicraft.

“Jika kami sudah menguasai dalam membuat mebeler tentu kami butuh modal maupun alat, jadi kami juga butuh perhatian pemerintah untuk bisa membantu. Jika sudah diberikan kami optimis akan bisa bekerja dengan baik,”tandasnya.

Menurutnya, dalam mengikuti pelatihan ini tidak ada kendala yang dihadapi karena semangat peserta untuk belajar sangat tinggi. Ditambah lagi dukungan instruktur yang mengajari juga bagus sehingga mereka sangat senang mengikuti pelatihan ini.

Sementara itu, instruktur pelatihnya Kandacong mengaku, pelatihan kepada 16 peserta sudah dilakukan selama 8 hari, untuk tiga hari pertama sudah diberikan materi tentang teori bagaimana mengenal peralatan pertukangan dan cara memakainya, karena peserta sudah menguasai maka dilanjutkan membagi dalam 5 kelompok per distrik dilatih membuat tempat tidur dan sudah selesai.

Kemudian permintaan para peserta karena mereka ingin belajar membuat kusen daun pintu dan jendela rumah peserta juga sudah diajari.

“Peserta juga menginginkan bisa diajari membuat kusen dan daun pintu maupun jendela, karena mereka di kampung sudah bisa pasang, namun membuat kusen dan daun pintu maupun jendela banyak yang tidak tahu dan akhirnya pesan dari luar. Oleh karena itu, mereka minta diajari membuat kusen, daun pintu dan jendela supaya tidak pesan dari luar,”terangnya.

Ditambahkan, minat dan potensi peserta dalam mengikuti pelatihan ini begitu besar, mereka dilatih seperti orang bekerja. Hanya libur pada Hari Minggu dan masuk mengikuti pelatihan dari pagi sampai pulang jam 16.00 WIT, sehingga dari pelatihan ini diharapkan mereka bisa menguasai semua materi dan prakteknya, apakah dalam membuat mebeler maupun handicraft.

Saat peserta sudah selesai mengikuti pelatihan,  jika ada yang tanya atau kendala,  ada 5 orang instruktur yang siap membantu.

Menurutnya, jika para peserta sudah selesai mengikuti pelatihan dan mau mengembangkan potensi yang dimiliki pihak Pemkab Jayapura bisa memberikan bantuan alat kerja dan modal supaya mereka semangat menjadi tukang kayu di daerahnya masing masing.

Jika mereka sudah mahir menjadi tukang kayu maka bisa menghidupi dirinya sendiri atau keluarganya. Selain itu, jika mereka mau membangun rumah tidak perlu mengeluarkan uang banyak, dan hasil kayu dari tempat tinggalnya bisa dikelola dengan baik tidak dijual dalam bentuk kayu saja namun sudah ada dalam bentuk produk jadi , sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi.(*)

Exit mobile version