Site icon Cenderawasih Pos

Jangan Hanya Laki laki, Perempuan Juga Layak Masuk Bursa Pilkada

Yonas Nusi (FOTO:Gamel Cepos)

JAYAPURA – Moment Pemilukada tersisa 7 bulan lagi. Berbagai Partai Politik nampaknnya mulai mengambil ancang – ancang mempersiapkan diri termasuk membaca sosok yang dianggap tepat  untuk didorong.

Hanya selama ini harus diakui jika sosok laki – laki selalu mendominasi dan perempuan kerap  hanya dijadikan pelengkap. Padahal menurut  anggota Komisi I DPR Papua, Yonas Nusi seharusnya perempuan diberikan yang baik dengan melihat trek record yang sudah tersaji selama ini.

Ia bahkan menyebut beberapa nama yang dianggap layak untuk masuk dalam bursa pilkada nanti.

“Saya pikir kita tidak bisa menutup mata lagi. Selama ini kita hanya menganggap laki – laki yang selalu memimpin dan itu dominan sekali. Tapi bagaimana dengan perempuan?,”  jelas Yonas Nusi anggota Komisi I DPR Papua di Jayapura, Jumat (19/4).

Pasalnya Yonas mencatat ada beberapa nama perempuan Papua yang dianggap layak untuk didorong menjadi gubernur maupun wakil  gubernur pada Pilkada nanti.

Pertama adalah Suzana Wanggai yang  menjabat sebagai Asisten III Setda Papua lalu Pj Bupati Biak Sofia Bonsapia,  Dr Juliana Waromi yang menjabat sebagai Sekwan DPR Papua dan di Kabupaten Jayapura ada Hana Hikoyabi yang cukup lama berkarir di pemerintahan.

“Dan di wilayah pegunungan ada nama Ribka Haluk yang kini menjabat sebagai Pj Gubernur Papua Tengah sehingga saya pikir nama – nama ini  sebisa mungkin dipertimbangkan untuk diikutkan dalam bursa pemilihan nanti,” jelas Yonas.

Ia berharap Partai Politik juga memberi ruang yang tidak hanya kepada laki – laki tetapi juga puteri terbaik Papua yang selama ini sudah  menunjukkan kemampuan untuk memimpin.

“Kami berharap pengusung dari Parpol bisa mempertimbangkan potensi perempuan Papua yang ada saat ini dimana ada  jabatan strategis yang sudah diisi oleh perempuan dan itu menjadi ukuran bahwa mereka memang memiliki kemampuan dan kita patut apresiasi sehingga tidak selalu didominasi oleh laki – laki,” jelasnya.

“Perempuan ketika diberi kesempatan untuk menjalankan tugasnya ada tanggungjawab saya pikir mereka akan lebih teliti dan bertanggungjawab karena memiliki karakter keibuan. Ini juga untuk menunjukkan bahwa Papua lebih demokratis karena memberi ruang untuk perempuan dan tidak selalu harus laki – laki,” imbuhnya. (ade/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version