Site icon Cenderawasih Pos

Para Korban Kecewa Banyak Penjarahan Saat Kebakaran

Warga penghuni rusun Dok IX saat mengamankan barang elektronik untuk dibawa turun pasca musibah kebakaran, Jumat (12/11). Warga kesal dan kecewa karena banyak barang mereka yang dijarah.

JAYAPURA – Musibah kebakaran di rumah susun Dok IX Distrik Jayapura Utara pada Jumat (11/11) malam yang menimpa 135 kepala keluarga memberi rasa duka berlapis. Meski tak ada korban jiwa namun banyak warga harus kehilangan tempat tinggal. Mirisnya lagi disaat sedang tertimpa musibah ternyata masih ada orang yang memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan.

Saat malam kejadian sebagian pemilik rumah memilih meninggalkan rumah untuk mengungsi. Saat itulah ada kelompok warga yang melakukan penjarahan. Tak tanggung-tanggung pintu rumah yang digembok justru didobrak dan para pelaku langsung menjarah isi rumah. Tak hanya barang berukuran kecil tapi banyak alat elektronik yang dibawa kabur.

“Punya saya itu kulkas, speaker, TV dan mesin pemanas nasi. Pintu sudah kami kunci dan gembok tapi tetangga sempat bilang bahwa tempat saya dibongkar dan setelah saya periksa ternyata semua barang habis,” ujar Rahayu yang mendiami rusun lantai II saat ditemui Sabtu (12/11).

Ia ketika itu mengungsi bergabung dengan warga lainnya ke arah belakang dan ketika itu lampu di sekitar rusun padam dan situasi tidak lagi terpantau.

Wanita yang bekerja sebagai guru ini juga menyampaikan bahwa ada speaker wearless miliknya yang baru dibeli ikut raib. “Baru sekali dipakai padahal dan harganya Rp 4 jutaan,” tambahnya.

Penghuni lainnya juga membenarkan adanya penjarahan. “Habis semua barang yang sempat kami keluarkan di los. Tidak tahu yang jelas tempat kami tidak terlalu terdampak cuma herannya barang hilang,” jelas Eko.

Warga menyebut barang-barang ini banyak yang diangkut menggunakan perahu atau speedboat. “Teman-teman ada yang lihat kulkas, TV naik di perahu,” beber Nur Ana.

Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo dan beberapa anggota DPRD yang mendatangi lokasi mengaku prihatin. “Harusnya tidak seperti itu. Ini orang lagi kena musibah kok malah mengambil kesempatan begitu. Harusnya dibantu bukan justru memberi beban bagi mereka yang kesusahan,” singkat Rollo. (ade/nat)

Exit mobile version