Site icon Cenderawasih Pos

Asmat Dilaporkan KLB DBD, Dinkes Papua Segera Turunkan Tim

Sejumlah ibu-ibu saat membawa Balitanya untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan, saat Kabupaten Asmat mengalami  KLB gizi buruk dan penyakit campak dengan pasien rata-rata balita dan anak-anak pada tahun 2018. Saat ini, Kabupaten Asmat dilaporkan ada KLB DBD. ( FOTO: Elfira/Cepos)

JAYAPURA-Menyikapi adanya laporan informasi tentang Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Asmat, disikapi Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang akan segera menurunkan tim ke daerah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Robby Kayame menyebutkan, secara lisan Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat telah menyampaikan informasi tersebut kepadanya. Namun, laporan tertulis belum disampaikan.

“Secara lisan mereka sudah sampaikan sejak minggu lalu, namun laporan secara tertulis belum disampaikan ke Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Saya juga sudah sampaikan segera buat laporan kalau memang ada indikasi seperti itu,” kata Robby Kayame saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (3/7).

Lanjutnya, pihaknya juga belum mengetahui secara pasti di distrik mana yang ada KLB DBD tersebut. “Belum tahu di distrik mana, hanya diinfokan ada BDB. Tapi mereka tidak sampaikan di kampung  tertentu sekian orang yang kena DBD, berapa yang dirawat, berapa yang sakit, umurnya berapa dan berapa yang meninggal, hingga kini itu belum disampaikan,” jelasnya.

Dikatakan, pihaknya kini sedang menyiapkan obat obatan dan peralatan lainnya abate, fogging dan semua  peralatan yang dibutuhkan untuk pengendalian DBD di Asmat. “Saya sudah perintahkan Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum untuk siapkan peralatan dan keperluan lainnya dalam pengendalian DBD lalu turun ke Asmat, sembari menunggu laporan dari sana (Asmat-red),” tuturnya.

Kendati belum tahu jumlahnya berapa, namun Kadinkes Robby Kayame menyampaikan berencana menurunkan tim untuk pro aktif dan lebih cepat melakukan pelayanan. “Untuk memastikan kebenarannya, Dinkes Provinsi akan menurunkan tim ke Asmat. Selasa (5/7) kita rapat. Setelah itu kami turunkan tim ke Asmat untuk mengecek kebenaran meskipun belum ada data tertulis tapi kita harus ke sana (Asmat-red),” tegasnya.

Robby Kayame juga meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat harus membentuk tim cepat tanggap dan segera laporkan. Selain itu memberikan sosialisasi ke masyarakat sehingga masyarakat asmat waspada.

Sebelumnya pada tahun 2018 silam, Kabupaten Asmat pernah KLB gizi buruk dan penyakit campak dengan pasien rata-rata balita dan anak-anak.

Sementara itu, Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan terjadi peningkatan kasus DBD di Indonesia. Kasus infeksi DBD bahkan dilaporkan meningkat terutama pada saat musim hujan tiba.

Dari catatan Kemenkes, sepanjang bulan Januari hingga Juni 2022 (minggu ke-22), jumlah kumulatif kasus DBD di Indonesia dilaporkan sudah mencapai 45.387 kasus, sementara jumlah kematian akibat DBD mencapai 432 kasus. (fia/nat)

Exit mobile version