Site icon Cenderawasih Pos

Pangdam: Pilotnya Baik-baik Saja, Kalau Mau Dibebaskan Silakan

Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan (FOTO:Gamel/cepos)

JAYAPURA – Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjend TNI Izak Pangemanan mengemukakan bahwa public harus memahami bahwa isu Papua Merdeka hanya diciptakan untuk menguntungkan pihak – pihak tertentu.

Di Papua ada yang berjuang mensuport tim yang ada di luar namun yang di luar justru hidup lebih enak dan tidak sebanding dengan yang dilakukan di dalam negeri. Pangdam bahkan menyatakan bahwa tidak mungkin PBB akan ke Papua untuk membahas soal dekolonisasi Papua.

“Itu sudah ditutup, tidak ada lagi pembahasan Papua merdeka di PBB. Tim kami sudah mengecek semuanya. Bohong kalau ada yang mengatakan PBB membahas isu Papua,”  tegas Mayjend Izak usai memimpin gelar pasukan pengamanan Pemilu di Makodam XVII Cenderawasih, Kamis (1/2).

Ia meminta public lebih cerdas mengamati munculnya isu – isu  terkait Papua merdeka. Pasalnya kebanyakan pemainnya hidup lebih nyaman sementara yang lain jatuh bangun. “Kasihan masyarakat karena masyarakat yang selalu menjadi korban dari mereka yang membuat isu. Menjanjikan sebuah kemerdekaan yang tidak bisa terjadi. Hanya mengiming – imingi padahal mencari keuntungan dari isu tersebut,” sindir pangdam.

“Disini pontang panting, di luar sana hidupnya enak – enak saja. Saya juga mau katakan bahwa tidak akan PBB datang kesini sebab permasalahannya sudah ditutup. Omong kosong kalau menyebut bahwa PBB akan datang dan membahas lagi soal dekolonisasi Papua,” tegasnya.

Lalu berkaitan dengan penyanderaan pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens kata Pangdam, pihaknya tetap melakukan pencarian dan mengedepankan pemerintah daerah untuk bernegosiasi. Hanya disini Izak melihat sang pilot nampaknya baik – baik saja.

“Soal pembebasan itu biasa, kalau sudah tenang nanti dibuat ribut lagi. Kalau kami lihatnya pilotnya sedang baik – baik saja. Setiap muncul ke media baik – baik saja jadi  buat apa kita ribut. Kalau Sebby mau bebaskan ya silahkan saja,” singgung Pangdam.

Terkait pengamanan Pemilu disampaikan bahwa personil yang disiapkan sebanyak 4.579 pasukan organik dan 6300 personel dari Satgas. Selain itu tak ada penebalan khusus pada wilayah tertentu dan Kodam masih memaksimalkan pasukan yang  memang sudah ada di lokasi.

“Memang ada yang khusus untuk Papua Tengah dimana hanya 2 yang tidak menggunakan system noken yakni Nabire dan Mimika sedangkan di Papua Pegunungan itu Kabupaten Jayawijaya dan Yalimo yang tidak menggunakan  system noken. Selebihnya masih menerapkan noken,” paparnya.

Terkait kelompok yang mau melakukan pemboikotan kata Pangdam pihaknya tidak mau terlalu ambil pusing selama tidak mengganggu jalannya pencoblosan. “Jika ada yang berupaya mengganggu apalagi menggagalkan maka pasukannya sangat siap untuk mengambil tindakan tegas,” wantinya.

Lebih lanjut Pangdam berharap kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan pemilu agar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dan memastikan mengerti akan tugas serta tangung jawabnya.

“Marilah kita bertekad dan melaksanakan tugas ini dengan sebaik- baiknya, namun tetap waspada dan tingkatkan kerjasama dan komunikasi dengan semua pihak agar kita mampu mewujudkan suasana aman dan damai,” harapnya. Selain itu personel TNI diminta bertindak sesuai prosedur dan menjaga solidaritas, serta tetap memegang teguh netralitas TNI.(ade)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version