Site icon Cenderawasih Pos

Ones Turun Gunung Minta Restu Warga Yahukimo

SOSOK ORANG TUA – Ones Pahabol yang menjadi sosok orang tua bagi masyarakat di Yahukimo ketika menyapa masyarakat Yahukimo dalam doa bersama yang digelar di Dekai, Jumat (12/1). Ia meminta restu untuk maju dalam pencalonan Gubernur Papua Pegunungan mendatang (Gamel Cepos)

JAYAPURA – Lama tak terdengar kabarnya setelah tak lagi menjabat, nama Ones Pahabol akhirnya muncul ke public. Sepuluh tahun lamanya ia menepi dan akhirnya pada Jumat (12/1) ia hadir di tengah masyarakat untuk menyampaikan pesan bahwa ia siap untuk terlibat dalam pesta demokrasi tahun 2024 mendatang.

Nama Ones Pahabol tentu sulit dilupakan masyarakat Yahukimo. Pasalnya dari  kepemimpinan selama 10 tahun mulai dari tahun 2005 – 2010 kemudian 2010 – 2015 pria kelahiran Ninia 1971 inilah yang meletakkan dasar pembangunan di Yahukimo dan diteruskan oleh Abock Busup (almarhum) dan kini Didimus Yahuli. Ones hadir dan menyatakan siap turun gunung meminta restu dari masyarakat.

Ya, Ones dengan catatan politiknya yang cukup moncer memilih untuk ikut bertarung dalam kancah Pemilihan Gubernur Papua Pegunungan.

“Cukup lama saya hanya memantau setelah 10 tahun meletakkan jabatan. Ketika itu masyarakat sejatinya masih menginginkan untuk kami melanjutkan kepemimpinan namun undang – undang menyatakan  hanya 10 tahun,” kata Ones di tengah ribuan masyarakat Yahukimo di Dekai pekan kemarin.   

Kegiatan ini dihadiri sejumlah kepala suku, tokoh masyarakat termasuk salah satunya Yarius Balingga yang dikenal menjadi satu tokoh penting dalam setiap pemilu.

Disitu ia melihat masyarakat merasa ada yang hilang sehingga ketika dirinya mengutarakan ingin kembali maju,  masyarakat terlihat sangat antusiasi.

Ratusan ekor babi disiapkan masyarakat secara sukarela untuk mendukung sosok yang hingga kini masih dianggap sebagai “bapak” bagi semua masyarakat di Yahukimo. “Karena secara aturan sudah tidak boleh maka pelayanan saya sempat terputus namun saya pikir itu bukan akhir dan bisa dilihat masyarakat masih menunggu walau 10 tahun lewat. Masih ada nilai atau buah pelayanan  ketika itu,” ceritanya.

Ones terlihat belum puas dengan kepemimpinan setelahnya karena masih banyak masyarakat yang belum tersentuh. Jadi ketika Ones menyatakan siap untuk tampil kembali terlihat sekali suara akar rumput merespon dengan mengelu-elukan sosok yang pernah meraih penghargaan Asean Profesional Golden Award 2005 tersebut.

“Silahkan menilai sendiri jika mereka melihat dan mendengar Ones hadir kembali di Yahukimo. Saya melihat  mereka merindukan itu dan saya pikir ini tak lepas dari apa yang saya lakukan saat menjabat.  Benar – benar jujur dan tidak munafik. Semua karena cinta kasih dan saya tidak hanya di Dekai tapi saya turun ke 517 kampung,” bebernya.

Ones mengaku memahami betul persoalan dimasing – masing suku dan paham bagaimana yang sebenarnya diinginkan masyarakat. Pria yang sebelumnya pernah menjadi Plt Partai Golkar Provinsi Papua dan berhasil membangun kantor Golkar di Jl Percetakan Jayapura ini menyebut bahwa masyarakat perlu di dengar kemudian diajak bicara.

Melakukan pendekatan dari hati ke hati dan lebih mendengar apa yang sebenarnya diinginkan. Kegiatan Jumat sore kemarin juga menunjukkan kerinduan masyarakat Yahukimo untuk kembali menerima Ones Pahabol sebagai sosok yang memang sudah lama dirindukan. Kegiatan doa dan makan bersama ini menjadi momen sukacita bagi masyarakat Yahukimo bisa bertemu langsung dengan sosok Ones.

“Kami menyiapkan makanan, ubi dan babi semua gratis. Kami ikhlas dan tidak perlu bapa (Ones Pahabol) bayar,” kata Wenfrit Sobolim di lokasi kegiatan. Disitu Ones juga menyampaikan rasa hormatnya kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk panitia dan para kepala suku yang sudah mau menyiapkan moment reuni akbar tersebut.

“Yang kami lakukan adalah doa akbar dengan masyarakat dan doa ini tidak masuk dalam agenda KPU. Doa ini jadwalnya Tuhan. Contohnya kita berdoa hari minggu atau berdoa di rumah itu tidak ada kaitannya dengan jadwal KPU. Saya sampaikan terimakasih kepada semua panitia dan masyarakat sebab agenda doa akbar ini sukses,” tegas Ones.

“Kita perlu sepakati  bahwa Yahukimo harus bangkit dan tidak boleh ada yang mencederai seperti sebelum – sebelumnya dan untuk menuju kesana kita patut melibatkan Tuhan,” pintanya. Dan untuk agenda politik di Yahukimo baik itu Pemilu Legislatif maupun Eksekutif disemua jenjang perlu disikapi dengan dewasa.

KPU perlu memisahkan mana waktu untuk Pemilu mana untuk berdoa sebab dampak dari doa hari pasti akan tiba hasilnya. “Kami bersyukur karena tidak bayangkan akan penuh seperti ini tapi Tuhan sedang bekerja dan masyarakat yang akan menjadi penentu dan menentukan dalam Pilkada Gubernur dan Bupati nanti pada Pemilu nanti,” imbuh Ones.

Disini ia menyinggung bahwa sebagai pimpinan Partai Politik dirinya juga harus memiliki punya calon dan itu dinyatakan akan satu paket  untuk Yahukimo. Jadi tidak hanya gubernur tetapi juga bupati. Ones optimis dengan rencana tersebut bahkan ia memprediksi bisa meraih 85 persen suara dalam satu paket tersebut.

“Ibarat dua kantong itu akan diisi penuh sama. Kantong bupati dan kantong gubernur sama. Sama – sama penuh,” ujarnya mengisyaratkan.  Lalu untuk hasil akhir, Ones tetap optimis dengan melihat respon masyarakat.

“Jika hari ini dengan kekuatan yang ada maka saya bisa sampaikan bahwa hari ini di Yahukimo kita akan menangkan gubernur dan bupati sebab 5 tahun saya garap hati mereka dan hari ini keinginan mereka saya masih tahu. Saya berharap masyarakat tetap solid sebab Yahukimo merupakan satu kota untuk kota yang lain,” paparnya.

Kabupaten Yahukimo ini dikatakan menjadi  kota yang strategis dan bisa dijadikan kota distribusi kebutuhan pangan dan kebutuhan bangunan untuk daerah pegunungan. Prospek ke depan Yahukimo bisa lebih maju sebab design kota ini sangat ia pahami. Yahukimo bisa menjadi kota masa depan dan jika niatnya direstui masyarakat dan Tuhan maka dikatakan akan ada kolaborasi yang unik dimana gubernur dan bupati akan saling mengisi untuk mempercepat pembangunan.

“Itu akan menjadi dan satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan dan saya berdoa harus orang yang paling tepat bersinergi dengan saya. Yahukimo akan menjadi kunci untuk proses selanjutnya sebab kami juga memikirkan banyak dibukanya lapangan kerja,” tambahnya.

Ones melihat saat ini masih banyak sarjana yang masih menganggur dan itu menjadi beban dirinya. Lalu berbicara soal gubernur yang memiliki wilayah lebih dari satu kabupaten dikatakan persoalan pengangguran tidak hanya di Yahukimo tetapi juga di beberapa kabupaten lain dan itu memiliki persoalan yang tak jauh berbeda.

Ones kembali menyampaikan kalimat fisolofinya dimana kantong – kantong yang sudah diisi ketika itu kini terasa berat dan itu tidak bisa diselesaikan orang lain karena sosok yang ada diyakini tidak memahami. “Saya yang harus selesaikan. Saya perlu koordinasi dan kolaborasi dengan bupati agar bisa memaksimalkan APBD di provinsi dan daerah untuk menyelesaikan yang tadi,” bebernya.

Disinggung soal tekad yang diusung ketika mendapat restu untuk maju sebagai Gubernur Papua Pegunungan, alumni doctor Universitas Brawijaya ini menyebut bahwa dirinya harus melihat apa benang merahnya dari pembangunan di kabupaten Papua Pegunungan tersebut.

Dikatakan bahwa untuk mempercepat pembangunan daerah utama yang perlu disiapkan adalah transportasi. Dari sini roda ekonomi kemudian pendidikan dan kesehatan akan mengikuti dengan sendirinya. Sumberdaya manusia  juga akan mengimbangi seiring terbukanya akses daerah.

“Benang merah itu salah satunya adalah aksesibilitas jalur transportasi. Saya juga melihat jika calon presiden yang kami usung terpilih maka akses Yahukimo-Wamena, Nduga-Wamena, Jayapura-Wamena ini harus terhubung secara baik sehingga angka kemahalan bisa ditekan,” imbuhnya.

Ones bahkan berani mengusulkan untuk kereta api cepat bisa diwujudkan menghubungkan Jayapura – Wamena dan daerah lain yang memiliki akses terbuka sehingga makin   mempercepat upaya pembangunan. Lalu pendapatnya lagi untuk menyelesaikan persoalan di Papua Pegunungan, harus satu rumus sebab sangat sensitive dan sangat serius.

“Saya bisa beri nama Papua Pegunungan ini sebagai kotak hitam. Bukan secara politik namun semua aspek yang ada di dalam sehingga harus mendapatkan orang yang mengetahui kotak hitam. Kalau pesawat jatuh, orang mencari kotak hitam lebih dulu agar tahu penyebabnya,” paparnya.

Dari enam kabupaten yang ada bukan semata – mata karena kemudahan di partai politik namun harus bisa bisa memahami kotak hitam agar mudah mempercepat mempengaruhi kemajuan bangsa. “Jangan hanya lewat partai mendapatkan orang tapi harus yang betul paham,” tutupnya.

Sementara Yapi Pahabol selaku Ketua Panitia kegiatan  menyampaikan bahwa kegiatan doa bersama ini bukan hanya melibatkan 1 suku atau 1 kelompok namun seluruh masyarakat dari 51 distrik di  Yahukimo.

“Masyarakat menunggu sebab pak Ones waktu 10 tahun mengajarkan masyarakat  untuk bakar batu dan memberi makan banyak orang. Kali ini masyarakat datang dengan menyumbang babi itu tanpa harus membayar. Mereka datang dengan menyumbang secara ikhlas,” ujar Yapi.

Masyarakat kata Yapi merindukan sosok seorang bapak dan sosok itu ada pada diri Ones Pahabol.”Kami berterimakasih kepada semua masyarakat yang memberikan sumbangan dan juga hadir. Ones adalah sosok bapak yang bisa memberi makan untuk semua,” sebutnya.

Ditambahkan salah satu ketua pemuda, Otniel Sobolim bahwa Ones Pahabol merupakan bapak untuk 51 distrik dan anak – anak muda menganggap Ones sebagai orang tua dan itu menjadi kerinduan dan harapan.

“Momentum ini sangat luar biasa sebab kami merasa ikut diberdayakan. Selama ini bentuk pemberdayaan itu sangat jarang dirasakan. Kelompok pemuda khususnya yang berasal dari pemuda local seperti tersisih dari kelompok pemuda yang berkaitan dengan politik.

“Di Yahukimo ada pemuda elit yang terlibat di politik dan ada juga pemuda local. Kami  pemuda local biasa jarang dilibatkan namun pak Ones mau mempercayakan kepada kami dan ini seperti pemuda akar rumput yang sedang reuni dengan orang tua kami,” pujinya.

Otniel menyatakan sosok Ones tidak bisa digantikan dengan dalil – dalil pemimpin yang akan muncul dikemudian hari. “Kami beri apresiasi kepada pak Ones yang mempercayai pemuda akar rumput meski kami sempat kecewa dengan aparatur pemerintah khususnya Satpol PP yang tidak merespon untuk membantu kegiatan kami meski sudah kami surati,” imbuhnya.

“Kami pikir kita perlu bermitra  dengan pemerintah agar semua selaras, bukan justru terkesan menjauhi dan menimbulkan kesan mempolitisir masyarakat,” sindir Otniel. 

Ditambahkan lagi oleh Kepala Suku Yali, Urbanus Suhun Pahabol bahwa dengan penyampaian Ones Pahabol untuk maju dalam Pilgub Papua Pegunungan ini pihaknya siap untuk suara di 517 kampung dengan 51 distrik menyumbangkan suara untuk Ones Pahabol.

“Itu tidak akan keluar dari situ. Lalu kalau saya orang Yali yang jadi Gubernur maka sebagai  kepala suku tugas saya adalah membersihkan halaman ini. Kami yang akan menjaga basis kami,” tegasnya.  (ade)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version