Site icon Cenderawasih Pos

Cetak Sejarah usai Taklukkan Brasil, Ternyata Ini Rahasia dari Pelatih Iran

Timnas Iran U-17 merayakan gol setelah melumat Brasil U-17 di laga pembuka Grup C Piala Dunia U-17 di JIS, Sabtu (11/11). (fifa.com)

Hossein Abdi memberikan pesan kepada para pemainnya berjuang, berjuang, berjuang setelah saat jeda babak pertama pertandingan di Piala Dunia U-17 yang menakjubkan melawan Brasil pada Sabtu (11/11).

Hasil dari pesan tersebut membuat Timnas Iran U-17 bermain secara menakjubkan saat babak kedua. Mereka membalikkan ketertinggalan 2-0 untuk membuat catatan dengan keberhasil yang tak terduga dalam sejarah Piala Dunia U-17.

Timnas Iran U-17 yang terlihat tertinggal pada babak pertama. Penampilan yang berbeda ditunjukkan Timnas Brasil U-17 dengan umpan pendek, gerakan kaki, dan dribel yang cantik.

Unggul dua gol, Brasil U-17 membuat mereka semakin yakin dengan kemenangan pada laga perdana mereka di Piala Dunia U-17.

Namun, pelatih Iran memiliki sebuah ide lain dan dengan cepat mengingatkan timnya bahwa mereka juga memiliki kemampuan untuk melawan Basil.

“Di Babak pertama, bermain melawan Basil terlalu banyak mempengaruhi para pemain,” ujar abdi dilansir laman resmi FIFA.

Menurutnya, permainan dari pasukan Phelipe Leal itu seperti ingin menunjukkan bahwa “Kami adalah Brasil” saat babak pertama.

Abdi kemudian berbicara pada Erfan Darvish dan kawan – kawan saat jeda babak pertama. Abdi merespon cepat dengan merubah susunan pemainnya dengan memasukkan dua pemain langsung, yakni Kasra Taheri dan Alireza Homaeifard.

Dia mendorong agar mereka memberikan sebuah harapan dan inspirasi setelahnya, karena hal tersebut semua berubah di saat babak kedua.

Sebuah catatan sejarah dalam sepak bola Iran terjadi. Yaghoob Barajeh membuat gol hanya dalam waktu enam menit setelah peluit babak kedua dimulai.

Gol yang menjadikan sebuah semangat bagi Timnas Iran U-17, mereka mulai menyerang dengan kecepatan, tujuan, dan keyakinan yang lebih besar.

Menit ke-69 mereka mulai menyamakan kedudukan, Taheri yang masuk saat babak kedua menerima umpan panjang dari kiper Arsha Shakouri, gol yang dicetak dengan tendangan yang keras.

“Kami menganalisis Brasil dan latihan khusus ini membantu kami mencetak gol kedua,” ungkap Abdi.

Sang pelatih mengungkapkan sejauh mana persiapan mereka pada pertandingan ini.

“Dalam program kami sejak bulan lalu hingga sekarang, kami telah berlatih setiap hari untuk pertandingan ini. Kami mengenal Brasil dengan sangat baik,” timpalnya.

Iran semakin menunjukkan kebangkitannya pada menit ke – 73 saat Esmaeil Gholizadeh memberikan sebuah sentuhan akhir setelah serangan balik yang luar biasa. Gol dengan selebrasi meriah antara pemain, staf pelatih, dan para pendukung Iran.

“Di babak kedua, kami bangkit berkat motivasi yang diberikan oleh pelatih. Dia memotivasi kami untuk berjuang,” tegas Gholizadeh dilansir laman resmi FIFA.

Dia juga berterima kasih kepada suporter yang memberikan dukungan kepada Timnas Iran U-17. Mereka sangat membantu untuk bermain dan meraih kemenangan.

Brasil juga tidak tinggal diam dengan tertinggal satu gol dari Iran. Mereka terus meningkatkan serangan mereka, namun tidak mampu mencetak gol untuk menyamakan kedudukan.

Itu berkat peran dari penjaga gawang Iran, Shakouri, yang bermain apik dengan penyelamatan yang luar biasa dan mendapatkan sebagai pemain terbaik pada laga tersebut.

“Brasil adalah tim terbesar di dunia, tetapi setiap pemain memberikan upaya terbaik mereka dan tampil dengan kemampuan terbaik,” timpal Shakouri.

“Saya sangat senang bisa membantu tims saya dengan penampilan yang luar biasa. Ini adalah perasaan yang luar biasa untuk melakukan hal ini di kompetisi terbesar di dunia untuk kelompok usia kami. Ini adalah sebuah kehormatan besar,” tutupnya. (*)

Sumber: fifa.com       |   Jawapos

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version