Site icon Cenderawasih Pos

Pemerintah Pusat dan Pemprov Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi

Pemerintah Papua bersama Pemerintah Pusat lakukan rapat Koordinasi Virtual langkah konkret pengendalian Inflasi pada Minggu ke dua Februari tahun 2023.(FOTO: Elfira/Cepos)

JAYAPURA – Pemerintah Papua bersama Pemerintah Pusat lakukan rapat Koordinasi Virtual langkah konkret pengendalian Inflasi pada Minggu ke dua Februari tahun 2023. Adapun rapat tersebut dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, khusus dari Provinsi Papua di hadiri oleh SKPD Rumpun Ekonomi di Lingkungan Provinsi Papua dan Pejabat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Kamis (9/2).

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua Samuel Siriwa mewakili Plh Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun yang mengikuti rapat virtual tersebut mengarahkan pada SKPD Rumpun Ekonomi, agar semua membangun komunikasi dan bekerja bersama dengan steakholder terkait.

“Terus memantau ketersedian stock barang/pasokan barang ataupun pupuk serta laju pergerakan harga barang khususnya barang-barang penyumbang laju inflasi di Papua,”Kata Siriwa dalam rapat tersebut.

Menurut Siriwa, cabe adalah salah satu bahan pangan penyubang inflasi di Papua yang cukup signifikan, maka Pemerintah Provinsi Papua melakukan traatmen dengan memacu produksi cabe melalui penanaman masif cabe di sentra produksi pertanian Kabupaten Keerom. Serta juga penyediaan cabe dengan cara mendatangkan dari daerah terdekat di wilayah Papua dan juga menggalakkan tanaman pekarangan.

“Semua giat pengendalian Inflasi perlu dilakukan akselarasi dan harmonisas dengan semua stakeholder,” tegasnya.

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Thomy Andryas mengatakan, hasil pemantauan/analisa Bank Indonesai untuk inflasi di beberapa daearah di Papua cukup menunjuk hal yang positif, ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pengendalian Inflasi khsusunya Bahan Pangan yang perlu terus menerus dilakukan di Provinsi Papua yaitu dengan memperhatikan keterjangkauan harga, memperhatikan ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan menjaga komunikasi yang efektif.

“Melalui langkah konkrit  yang dilakukan adalah Operasi Pasar Murah, subsidi angkut, gerakan tanam dan replikasi model bisnis (Mama Papua Peduli Inflasi, Milenial Peduli Inflasi, Go Green & Go Digital Pertanian Papua, Bintek dan pendampingan untuk peningkatan produksi). Bantuan alsintan dan saprotan, kerja sama daerah, digitalisasi data dan informasi serta meningkatkan koordinasi dan komunikasi melalui pertemuan pertemuan TPID di daerah,”Pungkasnya. (fia/gin)

Exit mobile version