Site icon Cenderawasih Pos

PD U-17 Jadi Angin Segar untuk Dongkrak Sektor Pariwisata dan Ekonomi Nasional

Stadion Gelora Bung Tomo akan dilakukan beberapa perbaikan minor untuk gelaran Piala Dunia U-17./Jawa Pos / Angger Bondan

JAKRTA – Penyelenggaraan Piala Dunia U-17 di Indonesia menjadi angin segar bagi sektor pariwisata dan ekonomi tanah air.

Pasalnya, sebuah ajang sepak bola level internasional tersebut diyakini akan mendongkrak berbagai sektor untuk menarik perhatian penonton.

Hal ini sesuai yang disampaikan pakar strategi pariwisata nasional, Taufan Rahmadi, memperkirakan adanya jumlah penonton hingga 18 ribu dalam setiap pertandingan.

“Selama kegiatan berlangsung diharapkan akan mengundang para pencinta sepak bola di seluruh Nusantara ataupun yang datang dari luar negeri,” kata Taufan dalam keterangan pers yang diterima Antara, Kamis (2/11).

Dia berharap, target penonton sebanyak 18 ribu orang per pertandingan mampu menggerakkan perekonomian hingga mencapai Rp 2 triliun.

“Ini belum termasuk nilai ekonomi yang dihasilkan dari penjualan tiket, sponsorship-sponsorship, telekomunikasi, value branding, MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), entertainment, pajak dan lain sebagainya,” tambahnya.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Azril Azahari, seorang praktisi dari Ikatan Cendekiawan Praktisi Indonesia.

Menurut Azril, penyelenggaraan Piala Dunia U-17 akan memberikan banyak manfaat bagi Indonesia sebagai tuan rumah.

Azril meyakini bahwa sektor pariwisata di keempat kota penyelenggara akan berkembang seiring berlangsungnya turnamen Piala Dunia U-17.

Begitu pula dengan sektor ekonomi kreatif, tambahnya, yang dapat merasakan dampak positif dari perhelatan sepak bola internasional ini.

Pertandingan-pertandingan Piala Dunia U-17 akan berlangsung di empat kota yaitu Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya.

Jakarta International Stadium akan menjadi tuan rumah bagi laga-laga Grup C dan E, sedangkan Stadion Si Jalak Harupat di Bandung akan menyelenggarakan pertandingan Grup G dan F.

Stadion Manahan di Solo akan menjadi tempat pertandingan Grup B, sementara tim nasional (timnas) Indonesia dan tim-tim Grup A lainnya akan memainkan pertandingan grup di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Semua ini menunjukkan bahwa Indonesia siap untuk menggelar ajang olahraga tingkat dunia ini, dan membawa dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi di tanah air.(*)

SUMBER: Antara         |  Jawapos

Exit mobile version